Indonesiainside.id, Jakarta – Beberapa bank Rusia mengumumkan rencana untuk mulai mengeluarkan kartu menggunakan sistem operator UnionPay China.
Langkah tersebut, yang dilakukan tak lama setelah Mastercard dan Visa menghentikan operasi di Rusia dan memutuskan hubungan dengan semua bank negara itu dari sistem pembayaran mereka.
Kerja sama denga UnionPay akan memungkinkan pemegang kartu baru menggunakannya untuk membayar dan menarik uang tunai di luar negeri.
Pada hari Sabtu, penyedia layanan keuangan internasional Visa dan Mastercard mengatakan mereka akan menangguhkan operasi di Rusia dalam beberapa hari ke depan karena sanksi Barat terbaru terkait dengan perang yang sedang berlangsung Moskow di Ukraina. Langkah drastis tersebut membuat penggunaan kartu yang diterbitkan di Rusia di luar negeri menjadi tidak berguna. Demikian juga, kartu yang dikeluarkan di luar Rusia akan berhenti berfungsi di Rusia.
Visa dan Mastercard adalah merek internasional terbaru yang mengambil tindakan keras terhadap Rusia terkait konflik Ukraina. Sebelumnya, PayPal, Netflix, Intel, Inditex, Airbnb, dan Rolls Royce mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan pasar Rusia.
Bank Rusia, termasuk Sberbank, pemberi pinjaman terbesar Rusia, serta Alfa Bank dan Tinkoff mengeluarkan pengumuman mengenai peralihan ke UnionPay karena perkembangan terbaru. Beberapa bank Rusia, seperti Pochta Bank, Gazprombank, Promsvyazbank, Sovcombank dan beberapa bank kecil lainnya sebelumnya telah bekerja sama dengan sistem operator kartu UnionPay.
UnionPay, sistem pembayaran internasional yang didirikan pada tahun 2002, menerima status internasional pada tahun 2005. Berkantor pusat di Shanghai, perusahaan dilaporkan beroperasi di lebih dari 180 negara di seluruh dunia, termasuk Swiss, Yunani, Italia, Spanyol, Jerman, Meksiko, Siprus, Thailand, India, Israel, Portugal, Kroasia, Polandia, Serbia, Hongaria, dan Austria. (Nto)