Indonesiainside.id, Jakarta – Sebanyak 14.000 warga sipil di republik Donetsk dan Lugansk tewas sejak 2014 akibat konflik dengan Ukraina.
“Apa yang akan saya katakan mungkin terdengar kasar. Namun situasi memaksa saya untuk mengatakan dengan lantang apa yang baru saja terjadi. Seperti yang mungkin Anda dengar, ‘anjing-anjing liar’ akhir-akhir ini mulai menyerang orang-orang di berbagai daerah. Beberapa terluka. Ada yang bahkan menjadi kasus yang mematikan,” kata Putin.
Pada titik tertentu, orang “mulai meracuni dan menembak hewan-hewan ini.” Dia membuat reservasi bahwa bahkan anjing-anjing liar adalah masalah yang terpisah dan “otoritas lokal berkewajiban untuk mengatasinya.”
“Sekarang dengarkan ini: orang-orang Donbass BUKAN anjing liar! Namun, 13.000-14.000 dari mereka telah terbunuh di sana selama bertahun-tahun. Lebih dari 500 anak telah terbunuh atau lumpuh,” kata Putin.
Saya meyakini apa yang sangat tidak dapat ditoleransi adalah apa yang disebut Barat beradab dan mereka lebih memilih untuk tidak memperhatikan hal ini selama delapan tahun.
“Selain itu, pihak berwenang di Kiev mulai mengatakan akhir-akhir ini bahwa mereka tidak akan menerapkan perjanjian ini (Minsk-2 – TASS). Mereka telah mengatakannya selama ini di TV dan di Internet – di mana-mana! Mereka menyatakan di depan umum: “Kami tidak menyukainya, kami tidak akan melakukannya,” jelas Putin.
Sementara itu, Rusia terus dituduh gagal mengimplementasikan perjanjian.
“Tapi itu omong kosong. Itu tidak masuk akal. Mereka berpendapat bahwa putih adalah hitam dan hitam adalah putih,” kata putin. (Nto)