Indonesiainside.id, Jakarta – Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan pembangunan pangkalan kapal selam nuklir senilai 10 miliar Dolar AUS yang baru, sambil menakut-nakuti warganya bahwa konflik Rusia dengan Ukraina “pasti akan meluas ke Indo-Pasifik.”
Morrison dijadwalkan untuk mengungkap rencana pangkalan kapal selam nuklir Australia selama pidato di Lowy Institute neoliberal di Sydney pada hari Senin ini.
Morrison juga memperingatkan bahwa konflik Rusia dengan Ukraina akan “pasti merentang ke Indo-Pasifik” dan bahwa Australia “menghadapi lingkungan keamanan yang paling sulit dan berbahaya dalam 80 tahun.”
Morrison juga mengecam konflik Rusia dengan Ukraina sebagai “contoh terbaru dari rezim otoriter yang berusaha menantang status quo melalui ancaman dan kekerasan.”
Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengklaim pada hari Minggu bahwa negara itu akan memperoleh kapal selam bertenaga nuklirnya “lebih cepat” dari yang diperkirakan. Sebagai bagian dari perjanjian AUKUS dengan AS dan Inggris, Australia awalnya seharusnya menerima kapal selam pada tahun 2040. Tidak jelas kapan Australia saat ini mengharapkan kapal selam tersebut tiba.
Menolak untuk mengesampingkan Australia yang berpotensi mempersenjatai Taiwan dalam konflik melawan China, Dutton mengatakan bahwa prioritas negara saat ini adalah untuk “mencegah tindakan agresi apakah itu dari China atau dari Rusia atau negara lain.” (Nto)