Indonesiainside.id, Islamabad – Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengecam diplomat asing (Barat) yang menekan negaranya untuk mendukung resolusi PBB mengutuk Rusia atas serangan militernya terhadap Ukraina.
“Jangan perlakukan kami seperti budak kalian,” tegas Imran Khan.
Diketahui saat sidang umum PBB, Khan membalas surat dari para diplomat yang mewakili 22 misi, termasuk negara-negara di Uni Eropa bersama dengan Jepang, Swiss, Kanada, Inggris, dan Australia, yang meminta Pakistan untuk membatalkan netralitasnya dan bergabung dengan mereka dalam mengutuk Moskow.
“Apa pendapatmu tentang kami? Apakah kami budak Kalian … apa pun yang kalian katakan, kami akan lakukan?” kata Khan.
Khan kemudian bertanya kepada duta besar Uni Eropa apakah mereka menulis “surat seperti itu juga kepada India,” yang juga tetap netral.
Khan menyatakan bahwa Pakistan telah menderita karena sebelumnya mendukung aksi militer NATO di Afghanistan dan menyatakan, “Kami berteman dengan Rusia, dan kami juga berteman dengan Amerika; kami berteman dengan China dan dengan Eropa; kami tidak berada di blok mana pun.”
Pakistan, bersama dengan 34 negara lainnya, abstain dari pemungutan suara pada resolusi PBB yang mengutuk “agresi Rusia terhadap Ukraina” pekan lalu. Tetangga Pakistan, India, Bangladesh, Cina, Iran, Sri Lanka, Tajikistan, Kirgistan, dan Kazakhstan juga abstain.
Namun di sisi lain, Indonesia malah bersama dengan negara-negara Barat ikut-ikutan menyetujui resolusi itu. Tindakan ini dikecam oleh pengamat hubungan internasional dan juga guru besar UI, Prof Hikmahanto Juwana.
“Sudah selayaknya Indonesia bersikap netral terhadap perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina. Dengan posisi mendukung berarti Indonesia hanya mengekor AS dan kawan-kawan (dkk). Sebagai negara yang menjalankan kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif seharusnya Indonesia menjaga jarak yang sama dalam perseteruan antara Ukraina dan Rusia,” katanya.
(Nto)