Indonesiainside.id, Kiev – Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina hancur oleh serangan udara Rusia. Kota yag terletak di timur laut dan menjadi rumah bagi 1,4 juta orang itu menjadi salah satu lokasi yang menerima serangan Moskow sejak operasi khusus dimulai pada 24 Februari.
Jalan-jalan demi jalan telah hancur, penuh dengan puing-puing, lubang kawah bom dan besi-besi bengkok setelah penembakan berat Rusia, menurut rekaman video yang dilakukan oleh wartawan Al Jazeera di lapangan.
Mobil-mobil yang ditinggalkan juga penuh dengan lubang, bekas dari pecahan peluru dan mobil-mobil lain tampak hancur oleh batu yang terlempar akibat ledakan.
Di sisi lain, di beberapa bagian kota, api masih menyala di beberapa bangunan.
“Ini adalah adegan kehancuran dan kesengsaraan yang benar-benar mengejutkan. Saya berjuang untuk menemukan kata-kata [untuk menggambarkan situasi],” kata Charles Stratford dari Al Jazeera, melaporkan dari Kharkiv.
“Jalan utama di pusat Kota Kharkiv ini menunjukkan betapa dahsyatnya efek pemboman Rusia terhadap kota ini. Seluruh jalan hancur total,” katanya.
“Banyak dari bangunan-bangunan ini merupakan tempat tinggal pribadi, flat. Api masih menyala di beberapa bangunan. Salah satu hal utama yang orang-orang di sini katakan kepada Anda adalah bahwa mereka sama sekali tidak dapat memahami bagaimana seorang pemimpin negara seperti Rusia dapat melakukan sesuatu seperti ini ke kota seperti Kharkiv,” kata Stratford.
Taisa, seorang pensiunan dari Kharkiv, terkejut saat dia berjalan-jalan melihat lokasi bisnis dan rumah yang hancur.
“Saya tidak bisa berpikir jernih, saya tidak dapat menemukan kata-katanya. Ini barbar, mengerikan. Dunia sedang bergetar. Saya hanya tidak mengerti,” kata Taisa kepada Al Jazeera, menyeka air matanya.
Banyak orang telah bersembunyi di stasiun metro bawah tanah, di mana orang muda dan tua berdiri dengan sabar mengantri untuk sup, salad, dan roti yang disajikan oleh sukarelawan.
Alona dan putrinya yang berusia 12 tahun, Nastia, menunjukkan gerbong kereta di mana mereka telah berlindung sejak rumah mereka hancur. (Nto)