Indonesiainside.id, Jakarta – Badan intelijen AS menilai Korea Utara tengah mempersiapkan pengembangan rudal balistik antarbenua (ICBM) dan uji coba bom nuklir tahun ini untuk pertama kalinya sejak 2017.
Direktorat Intelijen Nasional AS (DNI) mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tetap berkomitmen untuk memperluas persenjataan senjata nuklirnya dan penelitian dan pengembangan rudal balistik.
Pengembangan ICBM Korea Utara yang berkelanjutan termasuk rudal balistik jarak menengah, dan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam menunjukkan niat negara itu untuk meningkatkan kemampuan senjata nuklirnya.
“Pada bulan Januari, Korea Utara mulai meletakkan dasar bagi peningkatan ketegangan yang dapat mencakup ICBM atau mungkin uji coba nuklir tahun ini – tindakan yang belum diambil Pyongyang sejak 2017,” kata laporan itu.
“Uji penembakan misil adalah bagian dari upaya Korea Utara untuk memperluas jumlah dan jenis sistem rudal yang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir ke seluruh Amerika Serikat,” tambahnya.
Analis yang berbasis di AS itu juga mengatakan bahwa citra satelit komersial menunjukkan adanya kegiatan konstruksi di lokasi uji coba nuklir Korea Utara untuk pertama kalinya sejak ditutup pada 2018.
Para ahli internasional juga melaporkan bahwa fasilitas reaktor nuklir utama Korea Utara di Yongbyon tampaknya berjalan lancar, yang mungkin diduga demi menyediakan bahan bakar untuk senjata nuklir.
Perkembangan itu terjadi setelah uji coba penting lainnya oleh Korut untuk sistem satelit pengintai pekan lalu, hanya sehari setelah menembakkan setidaknya satu rudal balistik.
Itu adalah peluncuran rudal kesembilan oleh Pyongyang tahun ini.
Pyongyang menegaskan bahwa tes semacam itu dimaksudkan untuk memperkuat kekuatan pertahanannya, dalam menghadapi kebijakan bermusuhan Washington, sanksi, dan latihan militer bersama di Semenanjung Korea. (Nto)