Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Headline

Dunia Bersatu Mengecam Rusia, tapi Tidak kepada Israel

Azhar Azis
Rabu, 09/03/2022 11:01
Warga Palestina yang rumahnya hancur terkena serangan Israel. Foto: Safa

Warga Palestina yang rumahnya hancur terkena serangan Israel. Foto: Safa

Indonesiainside.id, Jakarta – Israel sesumbar mengutuk agresi Rusia di Ukraina karena mengorbankan rakyat sipil. Serangan militer Rusia, benar, dianggap sebagai mesin pembunuh yang memakan korban sipil yang tak berdosa. Karenanya, Israel angkat bicara dan mengutuk peperangan terhadap rakyat Ukraina.

Terlepas dari kekejaman pasukan militernya di Palestina, Israel ternyata mengutuk perang. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, Senin (7/3/2022), atas serangan Rusia ke wilayah Ukraina. “Kami akan terus mengutuk invasi Rusia. Tidak ada pembenaran untuk melanggar kedaulatan Ukraina dan membunuh warga sipil tak berdosa,” kata Yair Lapid setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Riga, Latvia.

Tak hanya Israel, negara-negara di dunia juga mengutuk Rusia atas invasi ke sejumlah kota di Ukraina. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson serta para pemimpin Prancis, Jerman dan Amerika Serikat (AS), mengutuk tindakan Rusia yang disebut “barbar”. Para pemimpin dunia solid untuk menyelamatkan rakyat Ukraina, demikian pernyataan dari kantor Johnson.

“Mereka membahas situasi militer dan politik di lapangan dan setuju bahwa setiap negosiasi masa depan tentang masa depan Ukraina harus mengutamakan kebutuhan dan keinginan Ukraina,” katanya, dilansir Anadolu Agency.

Baca Juga:

Tentara Rusia Bersihkan 12 Ribu Peledak di Pelabuhan Mariupol

Rusia Tingkatkan Serangannya di Luhansk

Johnson dan para pemimpin lainnya setuju memberikan tekanan pada Rusia untuk mengisolasi Presiden Rusia Vladimir Putin secara diplomatis dan ekonomi. Mereka juga solid untuk menggagalkan langkah Putin dalam tindakan agresi di Ukraina. Johnson bersama Presiden AS Joe Biden, Presiden AS dan Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, sepakat dan satu suara melanjutkan pertemuan lebih lanjut di hari-hari mendatang.

Di belahan dunia lainnya, ada pemimpin negara yang hanya jadi penonton dan menyaksikan betapa ketidakadilan dunia terhadap isu kemanusiaan dalam konteks krisis internasional. Bahkan apa yang diteriakkan orang-orang Palestina selama 50 tahun terakhir bak tong kosong nyaring bunyinya. Terdengar keras tetapi tidak menarik perhatian. Apa yang terjadi di Palestina seolah tidak memiliki nilai diplomasi dan ekonomi melainkan hanya teriakan “basi” orang-orang lemah.

Apa yang terjadi di Palestina dengan cepat diinternalisasi oleh Barat di Ukraina. Keputusan untuk memobilisasi untuk menghentikan penjajah yang agresif, menjatuhkan sanksi ekonomi, menutup wilayah udara, serta memboikot acara olahraga dan budaya dilaksanakan dalam waktu tujuh hari. Ukraina akan menerima senjata, amunisi, intelijen, dan teknologi yang dapat melemahkan Vladimir Putin dan Rusia. Demikian pesan dari artikel yang ditulis Jack Khoury, kolumnis Haaretz.com.

Dia melanjutkan, tuntutan paralel (yang sama) untuk menerapkan resolusi oleh Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional yang lebih luas untuk kepentingan Palestina terdengar seperti lelucon basi (a stale joke). Hukum internasional hanya bagus untuk sebuah mata kuliah. Setiap inisiatif untuk memajukan langkah signifikan di PBB, terutama di Dewan Keamanan, menghadapi hak veto Amerika. Setiap seruan untuk kecaman atau sanksi menghadapi seruan antisemitisme atau hadiah untuk teror (a prize for terror) dengan tuduhan bahwa ini akan merusak upaya solusi dua negara.

Para pemimpin Palestina mengikuti perkembangan di Ukraina dan mereka hanya bisa menggigit jari. “Ini adalah waktu untuk tetap diam,” kata seorang pejabat senior Palestina kepada penulis artikel, Jack Khoury. “Setiap pernyataan atau pengambilan posisi akan sangat merugikan kami. Mengapa mengganggu Amerika Serikat dan Barat? Kami sangat membutuhkan bantuan mereka. Dan mengapa membuka front melawan Rusia dan Putin?”

Meski begitu, bagi orang Palestina, keheningan dunia di Ramallah dan Gaza tidak membuat mereka frustrasi dan kecewa. Memang ada pesan berbeda yang datang dari komunitas internasional. Argumen bahwa Amerika Serikat dan Eropa memiliki standar ganda bukan baru. Itu muncul setiap kali ada krisis internasional di mana “Barat” campur tangan melawan agresi tirani. Tetapi ingat, kasus Ukraina memberi pesan penting dan menjadi fokus yang tajam berkaitan dengan perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel.

“Banyak orang Palestina berpihak pada Putin bukan karena mereka mendukung tirani atau memiliki perasaan sadis sebagai orang yang diduduki, tetapi karena pemahaman bahwa dunia yang tercerahkan tidak lagi merangkul keadilan, demokrasi, dan hak asasi manusia. Sebaliknya, ia bertindak berdasarkan pertimbangan keamanan dan ekonomi. Jika kamu kuat, kita bisa bicara. Jika Anda lemah, kami akan menginjak-injak Anda. (If you’re strong, we can talk. If you’re weak, we’ll trample you). Itulah persamaannya.” tulis Jack Khoury di kolom opininya.

Di Ramallah mereka tidak perlu jauh-jauh ke Kremlin untuk menemukan buktinya. Cukup mengunjungi kantor pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar. Pria ini, yang di mata Israel adalah pemimpin organisasi teroris mendapat perhatian lebih dari semua yang mengelilingi Presiden Mahmoud Abbas.

Israel telah menginvestasikan lebih banyak upaya militer dan intelijen di Gaza daripada di Tepi Barat selama 20 tahun terakhir. Setiap rudal yang diluncurkan dari Gaza mengguncang opini publik; ancaman di Tel Aviv yang lebih besar dari selatan jauh lebih besar daripada dari seberang pagar beberapa mil di timur kota.

“Selama 25 tahun, para pemimpin Palestina, terutama Abbas, telah memilih apa yang mungkin dianggap sebagai pendekatan yang “baik”. Ada empat presiden di Washington, setidaknya tiga di antaranya mendukung solusi dua negara. Tapi mimpi itu memudar. Klaim bahwa setiap kesepakatan membutuhkan kemauan dari kedua belah pihak hancur di depan mata kita,” tulis Jack Khoury.

Dia melanjutkan, minggu lalu, Presidan Amerika Serikat Joe Biden berpidato bahwa melawan pendudukan orang lain dan melawan agresi Rusia dapat dengan mudah dianut oleh orang-orang Palestina, tetapi semua orang tahu bahwa tidak ada yang akan terjadi di sini.

“Dunia, tersentuh oleh foto-foto pengungsi berkulit terang, bermata biru yang berjalan dengan susah payah menuju perbatasan negara tetangga, tetapi acuh tak acuh terhadap pemandangan seorang wanita berkulit gelap berhijab berjalan melalui reruntuhan di Kota Gaza.”

Orang-orang Palestina, terutama generasi Kesepakatan Oslo, memahami pesan ini. Ini adalah generasi yang lahir dengan visi perdamaian 25 tahun yang lalu, generasi yang masih menunggu masyarakat internasional. (Aza)

Tags: Duniaisraelkecammata birupalestinaperangRusia
ShareTweetSend
Berita Sebelumnya

Media Barat Hanya Suka Pengungsi Rambut Pirang dan Mata Biru

Berita Selanjutnya

Aneh Bin Ajaib, PSI Bisa Kumpulkan Minyak Goreng Berliter-liter Mereknya Seragam Saat Rakyat Harus Antre Mendapatkan

Rekomendasi Berita

PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh
Headline

PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh

27/05/2022
Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain
Headline

Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain

27/05/2022
Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif
Headline

Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif

27/05/2022
Presiden Jokowi: Buya Syafii Maarif Guru Bangsa yang Sederhana
Headline

Presiden Jokowi: Buya Syafii Maarif Guru Bangsa yang Sederhana

27/05/2022
Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal
Headline

Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal

27/05/2022
Din Syamsuddin: Kita Kehilangan Tokoh Pemikir Indonesia dan Dunia Islam
Nasional

Din Syamsuddin: Kita Kehilangan Tokoh Pemikir Indonesia dan Dunia Islam

27/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal

Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal

27/05/2022 15:38 WIB
Kecintaan Buya Syafii Ma’arif ke NKRI: Negara Ini Harus Tetap Ada, Minimal Satu Hari Sebelum Kiamat

Kecintaan Buya Syafii Ma’arif ke NKRI: Negara Ini Harus Tetap Ada, Minimal Satu Hari Sebelum Kiamat

27/05/2022 14:23 WIB
Presiden Jokowi Dijadwalkan Lepas Pemakaman Buya Syafii Maarif di Yogyakarta

Presiden Jokowi Dijadwalkan Lepas Pemakaman Buya Syafii Maarif di Yogyakarta

27/05/2022 14:00 WIB
Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif

Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif

27/05/2022 16:46 WIB

Risalah

Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Tak Perlu Memaksakan Diri untuk Mencium Hajar Aswad

23/05/2022
Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Mencium Hajar Aswad karena Cinta

22/05/2022
Arab Saudi Bolehkan Ibadah Haji, Indonesia Siap Kirim Jamaah
Headline

Agar Haji Kita Mabrur (1)

21/05/2022
Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?
Headline

Istiqamah (2): Meniti Syariat di Atas Jalan Lurus  

20/05/2022

Berita Terkini

Yusril Kenal Syafii Maarif 1985: Saya Mungkin Orang Pertama yang Panggil Buya

Buya Syafii Maarif: Guru Kampung yang Tembus Universitas Ohio dan Chicago

28/05/2022 11:19
PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh

PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh

27/05/2022 17:52
Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain

Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain

27/05/2022 17:32
Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif

Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif

27/05/2022 16:46
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved