Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin telah menegaskan kembali bahwa operasi militer terhadap Ukraina berjalan sesuai rencana dan jadwal. Putin menekankan bahwa Moskow hanya akan menghentikan serangannya jika Kiev berhenti menyerang Donbass dan tuntutan dipenuhi.
Putin membuat pernyataan itu dalam percakapan telepon dengan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu, ketika konflik antara kedua belah pihak berlanjut untuk hari ke-11.
“Digarisbawahi bahwa penangguhan operasi khusus hanya mungkin jika Kyiv menghentikan operasi militer dan melaksanakan tuntutankami,” katanya.
Putin lebih lanjut mengatakan Rusia terbuka untuk berdialog dengan Ukraina, tetapi dia berharap negosiator Ukraina akan mengambil pendekatan yang lebih konstruktif pada putaran pembicaraan berikutnya dan memperhitungkan kenyataan di lapangan.
Dia menekankan bahwa setiap upaya negosiator Ukraina untuk menawar-nawar syarat itu akan menyebabkan seluruh proses gagal.
Erdogan, pada bagiannya, mendesak mitranya dari Rusia untuk mengumumkan gencatan senjata di Ukraina, membuka koridor kemanusiaan dan menandatangani perjanjian damai.
Dalam sebuah pernyataan setelah panggilan telepon satu jam, kepresidenan Turki mengatakan Erdogan mengatakan kepada Putin bahwa Turki siap untuk berkontribusi pada resolusi damai konflik.
“Presiden Erdogan, yang mengatakan gencatan senjata segera tidak hanya akan meredakan masalah kemanusiaan di kawasan itu tetapi juga memberi kesempatan pencarian solusi politik, memperbarui seruannya ‘mari kita membuka jalan bagi perdamaian bersama’,” katanya.
“Erdogan menekankan pentingnya mengambil langkah-langkah mendesak untuk mencapai gencatan senjata, membuka koridor kemanusiaan dan menandatangani perjanjian damai,” tambahnya.(Nto)