Indonesiainside.id, Jakarta – Pasien pertama di dunia yang menerima cangkok jantung babi asal Amerika Serikat (AS) meninggal dunia. David Bennet meninggal tepat dua bulan setelah menerima transplantasi jantung babi yang telah dimodifikasi secara genetik.
“Kami masih mencari tahu , karena tidak ada penyebab yang jelas diidentifikasi pada saat kematiannya,” kata seorang juru bicara rumah sakit University of Maryland Medical System (UUMS), dilansir New York Post, Kamis (10/3).
Tim medis hingga kini masih mencari tahu mengapa tubuh David Bennet, menolak organ asing. Tim medis mengklaim jantung babi itu bekerja dengan sangat baik selama beberapa minggu usai operasi.
David Bennett sebelumnya telah memiliki penyakit jantung parah. Dia bertahan hidup dua bulan setelah operasi transplantasi jantung di AS.
Kondisinya mulai memburuk beberapa hari lalu, kata para dokter di Baltimore dan pria berusia 57 tahun itu meninggal pada Selasa (8/3).
Bennet menyadari risiko operasi transplantasi jantung babi itu dengan mengatakan prosedur itu sebagai “percobaan dalam kegelapan.”
Bennett dalam keadaan baik tiga hari setelah menjalani prosedur eksperimental itu selama tujuh jam di Baltimore, kata para dokter Januari lalu.
Transplantasi itu dianggap sebagai harapan terakhir untuk menyelamatkan hidup Bennett, meskipun belum jelas bagaimana peluang jangka panjangnya untuk bertahan hidup.
“Pilih mati atau melakukan transplantasi ini,” kata Bennet sehari sebelum operasi. “Saya tahu [prosedur] itu berisiko, tetapi ini adalah pilihan terakhir saya.”
Para dokter di Pusat Medis Universitas Maryland diberikan dispensasi khusus oleh regulator medis AS untuk melakukan operasi tersebut, dengan dasar bahwa Bennett akan meninggal jika tidak dilakukan.
Bagi tim medis yang melakukan transplantasi, operasi itu menandai puncak dari penelitian bertahun-tahun – dan dapat mengubah kehidupan di seluruh dunia.
Dokter bedah Bartley P. Griffith mengatakan operasi itu akan membawa dunia “satu langkah lebih dekat untuk memecahkan krisis kekurangan organ”, seperti diungkapkan dalam siaran pers Fakultas Kedokteran Universitas Maryland dilansir BBC News Indonesia.
Krisis itu merujuk pada fakta bahwa 17 orang setiap hari di AS meninggal saat menunggu transplantasi organ, dan lebih dari 100.000 orang dalam daftar tunggu, menurut OrganDonor.gov.
Menggunakan organ hewan untuk apa yang disebut xenotransplantasi dalam memenuhi permintaan pasien telah lama dipertimbangkan kalangan medis, dan penggunaan katup jantung babi sudah berlaku umum.(Nto)