Indonesiainside.id, Moskow – Raksasa otomotif dunia, Toyota, tidak berencana untuk meninggalkan pasar mobil Rusia dan menutup pabrik di St. Petersburg.
Kini produksi ditangguhkan hanya sementara karena masalah dengan pasokan komponen, ujar sumber perusahaan kepada RIA Novosti.
“Karena keterlambatan pasokan komponen ke pabrik di St. Petersburg, yang memproduksi RAV4 dan Camry, telah menangguhkan operasinya sejak 4 Maret 2022. Saat ini, semua dealer resmi “Toyota” dan “Lexus” bekerja seperti biasa. Tidak ada rencana untuk meninggalkan pasar dan menutup pabrik,” katanya, Kamis (10/3).
Perusahaan juga mengingatkan bahwa sementara produksi dan pasokan mobil Toyota dan Lexus Di Federasi Rusia untuk sementara ditangguhkan karena gangguan rantai pasokan logistik di wilayah tersebut.
Pabrik Toyota Motor di St. Petersburg dibuka pada tahun 2007, perusahaan itu memproduksi sedan. Toyota Camry dan crossover Toyota RAV4. Kapasitas produksinya adalah 100 ribu mobil per tahun.
Menurut Asosiasi Bisnis Eropa, penjualan perusahaan pada tahun 2021 di Federasi Rusia meningkat sebesar 7%, menjadi hampir 98 ribu unit.
Toyota tidak mau ikutan latah seperti perusahaan lainnya yang memberikan sanksi kepada Rusia dalam serangannya ke Ukraina. Ada perbedaan antara urusan politik dan bisnis. (Nto)