Indonesiainside.id, Moskow – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, hasil penyelidikan di Ukraina mengungkapkan, Amerika melakukan operasi super rahasia pengembangan senjata biologis. Caranya dengan mengembangkan patogen berbahaya bagi manusia.
“Amerika melakukan pekerjaan ini dengan sangat rahasia. Sama seperti bagaimana mereka bekerja di negara-negara bekas Soviet lainnya, menciptakan laboratorium militer-biologis mereka tepat di sepanjang perbatasan Rusia,” kata diplomat top Rusia itu, Kamis(10/3).
Dikatakannya, militer Rusia telah memperoleh bukti yang menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah mendanai penelitian senjata biologis di Ukraina, selama dua minggu dalam operasi militer khusus di negara itu.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menambahkan dalam sebuah konferensi televisi pada hari Kamis bahwa Angkatan Bersenjata Rusia telah memperoleh dokumen dari laboratorium biologi di Ukraina yang berkaitan dengan penelitian pendanaan Pentagon untuk mengembangkan mekanisme penyebaran rahasia patogen mematikan.
“Tujuan dari penelitian ini dan penelitian biologi lainnya yang didanai Pentagon di Ukraina adalah untuk membangun mekanisme penyebaran diam-diam dari patogen mematikan,” katanya.
Dia menekankan bahwa kegiatan militer-biologis AS di Ukraina termasuk transfer biomaterial Ukraina ke luar negeri.
“Selain itu, minat khusus disebabkan oleh informasi terperinci tentang AS yang melaksanakan proyek di tanah Ukraina untuk mempelajari transfer patogen oleh burung liar yang bermigrasi antara Ukraina dan Rusia, negara-negara lain,” kata Konashenkov, seperti dikutip oleh TASS.
Petinggi Rusia itu juga mengatakan bahwa dokumen yang diperoleh telah mengungkapkan ahli biologis Amerika di Ukraina pada tahun ini “berencana untuk melakukan penelitian pada patogen burung, kelelawar, dan reptil, kemudian melanjutkan untuk meneliti kemungkinan mereka mengembanhkan wabah demam babi Afrika dan antraks yang menular.”
Konashenkov mengatakan AS mendirikan dan mendanai laboratorium bio di Ukraina “telah bereksperimen dengan sampel virus corona kelelawar.”
Pejabat militer Rusia itu juga menambahkan bahwa dalam waktu dekat, satu set dokumen yang diperoleh dari pegawai laboratorium Ukraina itu akan ditunjukkan ke publik dan hasil penilaian ahli mereka akan dipresentasikan.
Sebelumnya, Igor Kirillov, kepala pasukan perlindungan radiasi, kimia dan biologi tentara Rusia, mengumumkan bahwa jaringan lebih dari 30 laboratorium biologi telah didirikan di tanah Ukraina atas perintah dari Badan
The Defense Threat Reduction Agency (DTRA) Amerika.
Washington dan Kiev menyangkal keberadaan laboratorium semacam itu di Ukraina.(Nto)