Indonesiainside.id, Washington – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Ukraina agar segera menghancurkan patogen mematikan di laboratorium biologisnya. Hal ini untuk mencegah potensi kebocoran yang memicu penyebaran penyakit di masyarakat.
Patogen merupakan istilah medis dari organisme kecil mulai dari virus, bakteri, hingga jamur yang bisa menyebabkan penyakit berbeda di manusia maupun hewan.
Pakar biosekuriti dilansir CCNA, Jumat (11/3) mengatakan pergerakan pasukan Rusia ke Ukraina dan pemboman kota-kotanya telah meningkatkan risiko lolosnya patogen penyebab penyakit, jika salah satu fasilitas itu rusak.
Seperti banyak negara lain, Ukraina memiliki laboratorium kesehatan masyarakat yang meneliti cara mengurangi ancaman penyakit berbahaya yang menyerang hewan dan manusia termasuk, yang terbaru, COVID-19. Laboratoriumnya telah menerima dukungan dari Amerika Serikat, Uni Eropa dan WHO.
WHO mengatakan bahwa mereka telah berkolaborasi dengan laboratorium kesehatan masyarakat Ukraina selama beberapa tahun untuk mempromosikan praktik keamanan yang membantu mencegah “pelepasan patogen yang tidak disengaja atau disengaja. .”
“Sebagai bagian dari pekerjaan ini, WHO telah sangat merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi untuk mencegah potensi tumpahan,” kata WHO.
WHO tidak mengatakan kapan mereka membuat rekomendasi dan juga tidak memberikan secara spesifik tentang jenis patogen atau bahan mematikan yang dimiliki laboratorium Ukraina.
Pejabat Ukraina di Kyiv dan di kedutaan mereka di Washington tidak menanggapi permintaan komentar dari media.
Kemampuan laboratorium Ukraina berada di pusat perang informasi yang berkembang sejak Rusia mulai memindahkan pasukan ke Ukraina dua minggu lalu.
Pada hari Rabu, juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengulangi klaim lama bahwa Amerika Serikat mengoperasikan laboratorium biowarfare di Ukraina, sebuah tuduhan yang telah dibantah oleh Washington dan Kyiv.(Nto)