Indonesiainside.id, Jakarta – Rusia dinilai menggunakan media sosial dan aplikasi pesan instan untuk merekrut tentara bayaran guna berperang di Ukraina bersama militernya. Hal ini untuk mengimbangi tentara bayaran atau mercenaries dan milisi asing yang digunakan Ukraina.
Salah veteran yang menjadi tentara bayaran dan diduga memiliki hubungan dekat dengan salah satu organisasi tentara bayaran terkemuka Rusia, Wagner, berbagi rincian tentang kampanye perekrutan tersebut.
Disebutkannya kepada BBC News, Sabtu (12/3) bahwa organisasi keamanan swasta Wagner menghubungi beberapa veteran melalui grup Telegram pribadi beberapa minggu sebelum dimulainya perang. Mereka diberi kode undangan “piknik ke Ukraina”, dengan referensi untuk mencicipi “Salo”, makanan tradisional terbuat dari lemak babi di Ukraina.
Rekrutan baru itu kemudian ditempatkan di unit di bawah komando perwira dari GRU, unit intelijen militer Rusia dari kementerian pertahanan.
“Mereka merekrut siapa saja,” katanya.
Dia mengatakan unit-unit baru yang direkrut tidak lagi disebut sebagai Wagner, tetapi nama-nama baru – seperti The Hawks.
Kelompok Wagner adalah salah satu organisasi paling rahasia di Rusia. Secara resmi, organisasi itu tidak terdaftar karena tentara bayaran bertentangan dengan hukum Rusia dan internasional. (Nto)