Indonesiainside.id, Jakarta – Sebuah serangan udara Rusia atas sebuah bangunan tempat tinggal di ibu kota Ukraina menewaskan sedikitnya satu orang pada hari Senin (14/3). Hal ini terjadi ketika Moskow mempertahankan serangannya menjelang putaran baru pembicaraan.
Serangan itu juga melukai sedikitnya selusin orang ketika pasukan Rusia mendekat ke kota dan terus mengepung kota pelabuhan selatan Mariupol, di mana para pejabat mengatakan hampir 2.200 orang telah tewas.
“Pada pukul 7:40 pagi (05:40 GMT) mayat satu orang ditemukan tewas di sebuah gedung apartemen sembilan lantai di distrik Obolon,” ujar sumber berwenang setempat.
Perwakilan Ukraina dan Rusia dijadwalkan bertemu melalui konferensi video hari ini. “Pembicaraan akan dimulai pada pukul 08:20 GMT,” kata negosiator Ukraina David Arakhamia.
“Ini negosiasi yang sulit tapi kami akan mendapatkan hasil yang diperlukan untuk perdamaian dan keamanan,” kata Presiden Volodymyr Zelensky, Senin (4/3).
Dia mengatakan tujuannya adalah untuk melakukan segala cara untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Pertemuan yang saya yakin sedang ditunggu semua orang,” ujarnya.
Leonid Slutsky, anggota senior tim negosiasi Rusia, mengatakan kepada jaringan televisi yang dikelola pemerintah RT Sunday bahwa ada kemajuan signifikan dalam pembicaraan kedua negara. (Nto)