Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Setiap Detik Anak Afghanistan Berjibaku Melawan Kelaparan

Eko Pujianto
Rabu, 16/03/2022 21:06
Anak Afghanistan yang menerima perawatan di ICU akibat kelaparan yang kronis. Foto: BBC News

Anak Afghanistan yang menerima perawatan di ICU akibat kelaparan yang kronis. Foto: BBC News

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Setiap beberapa detik seorang anak yang sakit dibawa ke ruang gawat darurat rumah sakit utama di Lashkar Gah dalam perlombaan melawan waktu untuk menyelamatkan korban termuda dari krisis kelaparan Afghanistan.

Di tengah suara menyayat hati dari puluhan bayi lapar yang menangis, dan permohonan putus asa untuk mendapatkan bantuan dari ibu mereka, para perawat berebut untuk memprioritaskan anak-anak yang membutuhkan perawatan mendesak. Ada banyak bayi seperti itu.

Lashkar Gah adalah sebuah kota di ibukota Helmand, salah satu provinsi paling dilanda perang di Afghanistan dan terletak sekitar 400 mil (644 km) barat daya Kabul.

Salah satunya adalah balita bernama Jalil Ahmed, dia dibawa hampir tidak bernapas. Tangan dan kakinya dingin. Dia bergegas dibawa ke ruang resusitasi. Ibunya, Markah, mengatakan anaknya berusia dua setengah tahun, tetapi terlihat jauh lebih kecil karena sangat kekurangan gizi dan menderita tuberkulosis.

Baca Juga:

Awas, Krisis Pangan Global Mengancam Manusia

Rentetan Penembakan Massal di Amerika Jadi Bukti Negeri Ini Biangnya Teror

Dokter bekerja cepat untuk menyelamatkan hidup anak malang itu, lansir BBC News Afghanistan, Rabu (16/3).

Markah menyaksikan kejadian itu sambil menangisi nasib anaknya.

“Saya tidak berdaya saat dia menderita. Saya telah menghabiskan sepanjang malam takut bahwa setiap saat dia akan berhenti bernapas, “katanya.

Tidak ada waktu bagi staf untuk berhenti menolong balita lain serupa dengan Jalil Ahmed. Mereka harus segera menempatkan bayi lainnya, Aqalah yang baru berusia lima bulan untuk giliran mendapatkan oksigen. Ini ketiga kalinya dia di rumah sakit.

Dokter mengatakan bahwa beberapa jam sebelumnya, mereka pikir Aqalah tidak akan selamat, tetapi ternyata bayi itu masih mampu bertahan.

Dikatakan dokter itu, bahwa satu dari setiap lima anak yang dirawat di perawatan kritis sedang sekarat. Situasi di rumah sakit juga makin buruk dalam beberapa pekan terakhir oleh penyebaran penyakit campak yang sangat menular yang merusak sistem kekebalan tubuh. Ini menjadi pukulan mematikan bagi bayi yang sudah menderita kekurangan gizi.

Rumah sakit, yang dikelola oleh badan amal Medecins Sans Frontieres, adalah salah satu dari segelintir fasilitas yang berfungsi penuh di provinsi yang merupakan rumah bagi sekitar 1,5 juta orang.

Fasilitas kesehatan ini benar-benar kewalahan karena hanya memiliki 300 tempat tidur, tetapi jumlah pasien yang berebut minta pertolongan medis sebanyak 800 sehari. Kebanyakan dari mereka anak-anak.

Tidak ada pertolongan dari negeri lain, seperti halnya di Ukraina. Devisa Afghanistan yang tersimpan di bank Amerika malah disunat secara semena-mena oleh Presiden Joe Biden dengan alasan sebagai bantuan bagi mereka yang menjadi korban terorisme.

Hal ini memberi Afghanistan pukulan ganda dan memicu krisis ekonomi yang telah membawa populasi yang sudah miskin ke ambang kelaparan. Sistem perawatan kesehatan publik yang hampir seluruhnya didanai pemerintah juga kolaps.

Malnutrisi anak telah lama menjadi masalah di Afghanistan, tetapi data yang dikumpulkan oleh UNICEF menunjukkan lonjakan besar dalam jumlah anak-anak dengan kekurangan gizi akut parah yang dirawat di rumah sakit, dari 2.407 pada Agustus 2021, menjadi 4.214 pada Desember 2021.

Rumah sakit distrik Musa Qala dan Gereshk juga dibanjiri dengan anak-anak yang kekurangan gizi, tetapi operasional mereka terganggu karena kekurangan tenaga medis dan operasional. Tidak ada dokter wanita. Bangunan rumah sakit rusak, listrik juga sering padam dan suhu di malam hari bisa mencapai 4 celcius.

Dr Aziz Ahmed yang telah bekerja di rumah sakit Gereshk selama lebih dari satu dekade mengatakan mereka memiliki sedikit obat-obatan dan hampir tidak ada staf, namun memiliki ratusan pasien yang datang setiap hari. Mereka harus menangani anak-anak yang sakit parah apa adanya karena tidak memiliki fasilitas untuk membantu mereka, dan Dr Ahmed mengatakan beberapa telah meninggal sebelum mereka sampai ke rumah sakit yang lebih baik.

Dia dan staf lainnya tidak menerima gaji dari Agustus hingga Oktober. Sejak November, mereka dan beberapa rumah sakit lain di kawasan itu telah menerima beberapa pembayaran melalui organisasi kemanusiaan seperti Unicef, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan badan amal lokal Baran (Jaringan Rehabilitasi dan Bantuan Bu Ali).

“Kami hanya bisa berusaha menyediakan jembatan bertahan hidup bagi anak-anak ini sementara dunia mencampuradukkannya dengan politik,” kata Salam Janabi dari UNICEF.

“Jangan mencampuradukkan anak-anak dalam politik. “Momen di sini di Afghanistan sangat penting bagi anak-anak, dan setiap keputusan yang dibuat dunia, yang dibuat para politisi, akan berdampak pada mereka.”(Nto)

Tags: AfghanisanAmerikajoe bidenkelaparanMilisi TalibanPresiden Ukraina Volodymyr ZelenskiyRusiaTalibanUkrainaUNICEFWHO
Berita Sebelumnya

Bangkitkan Wisata, Vietnam Bebaskan Karantina Bagi Turis

Berita Selanjutnya

Presiden Brasil Terang-Terangan Bikin Hutan Amazon Makin Gundul

Rekomendasi Berita

Pemerintah Diminta Antisipasi Kenaikan Harga Beras di Akhir Tahun
Headline

Awas, Krisis Pangan Global Mengancam Manusia

19/05/2022
Liberalisme di Indonesia Banyak Mengadopsi Tokoh Liberal di Dunia Arab
Headline

Istiqamah (1): Taat Lahir dan Batin

19/05/2022
Yasonna Jujur Mengakui, Memang Ada Salah Ketik di RUU Omnibus Law
Headline

Menkumham Sebut Banyak Parpol Tidak Aktif Bikin Rusak Demokrasi

19/05/2022
Doa, Tata Cara, dan Tujuan Ziarah Kubur
Headline

Adab Ziarah Kubur

19/05/2022
Lindungi Rakyat, DPR Diminta Hati-Hati Ratifikasi Perjanjian Dagang RCEP
Ekonomi

Ekspor Nasional Didominasi Industri Pengolahan

19/05/2022
Pembunuh Mantan PM India Rajiv Gandhi Dibebaskan
Internasional

Pembunuh Mantan PM India Rajiv Gandhi Dibebaskan

19/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Panglima Kopatrev Pantang Mundur Hingga Ruhut Sitompul Diproses

Panglima Kopatrev Pantang Mundur Hingga Ruhut Sitompul Diproses

18/05/2022 15:31 WIB
Singapura Memusuhi Umat Islam Indonesia?

Singapura Memusuhi Umat Islam Indonesia?

18/05/2022 13:25 WIB
Ketua MUI: Buzzer Hukumnya Sama Seperti Memakan Bangkai Saudaranya

Rais Syuriah PBNU Juga Pernah Diperlakukan Tidak Beradab di Singapura

18/05/2022 16:00 WIB
Fadli Zon Bersama Anggota Komisi III DPR RI dan FPI Sambangi RS Polri

Fadli Zon Sebut Singapura Terpapar Islamophobia dan Rasis

18/05/2022 15:12 WIB

Risalah

Liberalisme di Indonesia Banyak Mengadopsi Tokoh Liberal di Dunia Arab
Headline

Istiqamah (1): Taat Lahir dan Batin

19/05/2022
Pengobatan ala Nabi Muhammad
Headline

Nur Muhammad Ada Sebelum Penciptaan Alam, Begini Pandangan Muhammadiyah

17/05/2022
Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!
Headline

Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!

11/05/2022
Puasa Mengajarkan Kita Beriman kepada yang Ghaib
Headline

Boleh Shalat Tahiyatul Masjid di Waktu Terlarang Menurut Imam Syafi’i

11/05/2022

Berita Terkini

Awas, Krisis Pangan Global Mengancam Manusia

Istiqamah (1): Taat Lahir dan Batin

Menkumham Sebut Banyak Parpol Tidak Aktif Bikin Rusak Demokrasi

Guru Madrasah Diperkenalkan Teknologi Metaverse Dalam Pembelajaran

Bikin Bangga, Tujuh Siswa SMA Kesatuan Bangsa Diterima Universitas Top Dunia

Berbagi Ribuan Mushaf Al-Qur’an di Wilayah Terpencil Sulawesi Selatan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved