Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Anak Kandung Saifuddin Ibrahim Kecam Kesesatan Ayahnya

Eko Pujianto
Kamis, 17/03/2022 14:02
Ustaz Saddam Husein - Kanal YouTube Mualaf Center Aya Sofya

Ustaz Saddam Husein - Kanal YouTube Mualaf Center Aya Sofya

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Tingkah laku Pendeta Saifuddin Ibrahim atau Abraham Moses yang selalu menyerang Islam juga menuai kecaman dari keluarganya. Anak kandungnya, Ustaz Saddam Husein, turut menyesalkan tindakan ayahnya.

Saddam Husein mengecam tindakan ayahnya yang setelah pindah keyakinan tapi malah membuat kegaduhan dengan menistakan agama lain.

“Naudzubillah Min Dzalik….,” kata Saddam Husein, dikutip dari kanal YouTube Mualaf Centre Aya Sofya.

Dikatakannya, ayahnya pindah agama sejak 2006 silam. Namun yang disayangkan bukan itu saja, tetapi Saifudin kemudian menjadi pendeta dan melakukan hal yang tidak terpuji, yaitu adalah menghina agama Islam.

Baca Juga:

Tangkap Pendeta Saifudin Ibrahim!!!

Ade Armando Menilai Pendeta Saifudin Manusia Tidak Bermanfaat

“Beliau tidak hanya pindah agama saja tetapi mulai menjadi pendeta dan menistakan Islam dan Nabi Muhammad SAW melalui buku-bukunya,” kata Ustaz Saddam Husein.

Betapa buku-buku itu melakukan pelecehan yang luar biasa terhadap Islam.

“Ini buku beliau di halaman 30 isinya hancur semua. Betapa buku ini melakukan pelecehan yang luar biasa terhadap Islam dan judul buku ini lebih kontroversi,” tegasnya.

Saddam Husein sendiri telah menerbitkan sebuah buku yang berjudul ‘Wahai Ayahku Bertaubatlah’ buku itu dibuatnya sebagai jawaban dari buku karangan Saifuddin yang diterbitkan sebelumnya dengan judul ‘Wahai Anakku Bertaubatlah’.

“Maka saya dibantu dengan Ustadz Insan Mokoginta membuat buku bantahan Wahai Bapakku Bertaubatlah,” katanya.

“Dia yang tersesat maka Dia-lah yang harus bertaubat,” kata Saddam Husein.

Menurut Ustaz Saddam Husein, masyarakat tidak perlu heran jika ada orang biasa atau bahkan ustaz yang murtad. Hal ini karena sejak zaman Nabi Muhammad SAW sudah ditunjukkan contoh-contoh manusia tersesat semacam itu.

“Jangan terheran-heran pak, jangan heran bu, bahkan di zaman nabi ada sahabat yang menjadi munafikin, ada juga yang menjadi kafirin. Saya nggak bilang kafir itu non muslim, karena sama dengan Surga itu bukan non neraka. Makanya kafir ini adalah bahasa yang halus, berbeda dengan sebutan terhadap kita yakni domba yang tersesat,” tegasnya. (Nto)

Tags: Saifuddin IbrahimSaifudin Ibrahim
Berita Sebelumnya

Al-Qur’an, Kitab Suci Ilahi yang Diberkati

Berita Selanjutnya

Sofyan Djalil: Seluruh Tanah di Indonesia Sudah Terdaftar hingga 2025

Rekomendasi Berita

Sebelum Wafat, Fahmi Idris Undang Anaknya Makan Bersama di Restoran Favorit
Nasional

Sebelum Wafat, Fahmi Idris Undang Anaknya Makan Bersama di Restoran Favorit

22/05/2022
Kibarkan Bendera LGBT, Indonesia Harus Protes Keras ke Inggris
Headline

Kibarkan Bendera LGBT, Indonesia Harus Protes Keras ke Inggris

22/05/2022
Gus Mus: Orang Banyak Bicara Mesti Banyak Salah, Saya Minta Maaf
Headline

Gus Mus: Orang Banyak Bicara Mesti Banyak Salah, Saya Minta Maaf

22/05/2022
Pertama Kali, Polisi Wanita Saudi Bergabung dengan Pasukan Keamanan Haji
Nusantara

Persiapan Haji Dikebut Hanya 1,5 Bulan, Kemenag: Normalnya 8 Bulan

22/05/2022
Disambut Warga Lumajang, Peraih Emas dan Perak SEA Games Dapat Rumah dan Uang
Headline

Disambut Warga Lumajang, Peraih Emas dan Perak SEA Games Dapat Rumah dan Uang

22/05/2022
Lebih 116 Ribu Orang Terima Vaksin Kedua, Siap-Siap Vaksinasi Booster
Headline

BNPB Soroti Rendahnya Vaksinasi Booster di Sultra, Hanya 7,9℅

22/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Disambut Warga Lumajang, Peraih Emas dan Perak SEA Games Dapat Rumah dan Uang

Disambut Warga Lumajang, Peraih Emas dan Perak SEA Games Dapat Rumah dan Uang

22/05/2022 06:46 WIB
Gus Mus: Orang Banyak Bicara Mesti Banyak Salah, Saya Minta Maaf

Gus Mus: Orang Banyak Bicara Mesti Banyak Salah, Saya Minta Maaf

22/05/2022 09:07 WIB
Puncak Haji di Arafah, Jamaah Haji Tenggelam dalam Doa dan Mohon Ampunan

12.294 Jamaah Haji Cadangan Perebutkan 2.531 Sisa Kuota yang Belum Terisi

21/05/2022 21:15 WIB
Israel Menyerang Peradaban Dunia

Haedar Nashir: Kok Bangga Jadi Pemarah?

21/05/2022 14:07 WIB

Risalah

Arab Saudi Bolehkan Ibadah Haji, Indonesia Siap Kirim Jamaah
Headline

Agar Haji Kita Mabrur (1)

21/05/2022
Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?
Headline

Istiqamah (2): Meniti Syariat di Atas Jalan Lurus  

20/05/2022
Liberalisme di Indonesia Banyak Mengadopsi Tokoh Liberal di Dunia Arab
Headline

Istiqamah (1): Taat Lahir dan Batin

19/05/2022
Pengobatan ala Nabi Muhammad
Headline

Nur Muhammad Ada Sebelum Penciptaan Alam, Begini Pandangan Muhammadiyah

17/05/2022

Berita Terkini

Sebelum Wafat, Fahmi Idris Undang Anaknya Makan Bersama di Restoran Favorit

Kibarkan Bendera LGBT, Indonesia Harus Protes Keras ke Inggris

Seni Komunikasi: Memperbagus Gesture dan Menyamakan Frekuensi Hati

Gus Mus: Orang Banyak Bicara Mesti Banyak Salah, Saya Minta Maaf

Persiapan Haji Dikebut Hanya 1,5 Bulan, Kemenag: Normalnya 8 Bulan

Atlet Sepak Takraw Asal Lumajang Raih 1 Emas, Perak dan Perunggu di Vietnam

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved