Indonesiainside.id, Jakarta – Peretas membocorkan data pribadi kepala agen intelijen Mossad di aplikasi pesan instan. Dokumen itu berhasil dijebol setelah peretas tersebut melakukan operasi penyerangan atas data intelijen andalan Israel itu.
Sejumlah foto pribadi, tiket penerbangan, kartu identitas dan dokumen pajak milik David Barnea, kepala agen mata-mata Israel Mossad, kini beredar luas di saluran Telegram anonim. Sejumlah dokumen lainnya juga bakal segera dirilis ke publik.
Dalam sebuah video yang dirilis pada hari Rabu, saluran “Open Hands” mengatakan telah memperoleh dokumen melalui operasi intelijen yang dimulai terhadap Barnea pada tahun 2014.
Dseibutkan pula bahwa operasi peretas dimulai dengan membobol database perpustakaan di kota Hod Hasharon, di mana rumah pribadi Barnea berada.
“Kami punya hadiah kecil untuk Mossad.”Salam cinta untuk David.” Happy Purim,” tulis sebuah posting di saluran tersebut, merujuk pada hari libur Yahudi.
Video – dengan terjemahan dalam bahasa Inggris, Ibrani, dan Arab – menunjukkan kartu identitas kepala Mossad, beberapa foto pribadinya dan tiket penerbangan, dan citra satelit rumahnya, serta surat-surat pajak yang ditujukan kepada istrinya.
Kantor perdana menteri Israel mengklaim nomor telepon Barnea tidak diretas dan “itu merupakan dokumen lama.”
Namun, surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa ponsel istri Barnea telah diretas dan isinya didistribusikan.
Sementara itu, Nournews, yang berafiliasi dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, merilis bahwa operasi “Open Hands” digagas sejak tahun 2011, ketika para ahli keamanan multinasional dipekerjakan untuk memantau lembaga-lembaga Israel yang sensitif dan mengumpulkan data intelijen terhadap calon pemimpin badan keamanan dan militer rezim zionis itu.
Ini bukan pertama kalinya peretas membocorkan informasi pribadi pejabat tinggi Israel.
Kelompok peretas bernama Moses Staff dan Black Shadow telah melakukan beberapa operasi terhadap pejabat dan perusahaan Israel.
Pada Senin malam, sejumlah situs web Israel, termasuk milik kementerian dalam negeri dan urusan militer, tumbang selama lebih dari satu jam karena serangan siber besar-besaran.(Nto)