Indonesiainside.id, Jakarta – Perwira tinggi militer AS mengatakan, dunia wajib mencurigai aktivitas China yang diam-diam telah melakukan penumpukan militer di pulau buatan kawasan Laut China Selatan (LCS). Lebih lanjut dia mengatakan China telah mempersenjatai mereka dengan sistem rudal anti-kapal dan anti-pesawat, peralatan laser dan jamming, dan jet tempur.
“China telah sepenuhnya melakukan penumpukan kekuatan militernya di setidaknya tiga dari beberapa pulau yang dibangunnya di Laut China Selatan,” kata Komandan Indo-Pasifik AS Laksamana John C. Aquilino seperti dilansir AFP.
Aquilino mengatakan tindakan China itu kontras dengan pernyataan sebelumnya Presiden China Xi Jinping bahwa Beijing tidak akan mengubah pulau buatan di perairan yang disengketakan menjadi pangkalan militer.
“Itu kebohongan mereka, kini militernya telah siap di sana,” katanya.
China mengklaim Laut China Selatan secara keseluruhan. Meski pun Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei juga memiliki klaim yang tumpang tindih atas beberapa bagian laut tersebut.
Sedangkan Amerka, berpihak pada negara lain di luar China. Amerika Serikat secara rutin mengirim kapal perang dan pesawat tempurnya ke Laut China Selatan untuk menegaskan apa yang disebutnya “hak” pelayaran di kawasan internasional.
Sementara China mengecam dan memperingatkan AS atas kedaultan China di LCS. Beijing mengatakan potensi pertemuan militer dalam jarak dekat antara angkatan udara dan angkatan laut kedua negara di kawasan itu dapat menyebabkan kecelakaan.
“Saya pikir selama 20 tahun terakhir kita telah menyaksikan penumpukan militer terbesar sejak Perang Dunia II oleh RRC (Republik Rakyat China),” kata komandan militer AS itu.
“Mereka telah meningkatkan semua kemampuan mereka dan penumpukan persenjataan itu membuat kawasan tidak stabil,” klaimnya.
Washington mengatakan prihatin bahwa Beijing meningkatkan pengeluaran militernya dan memodernisasi kekuatannya dengan sistem senjata termasuk pesawat tempur siluman J-20, rudal hipersonik dan dua kapal induk, dengan yang ketiga sedang dibangun.
China telah membuat peningkatan yang kuat dalam anggaran militer di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS dan sengketa wilayah di Laut China Selatan, dan campur tangan Washington yang terus-menerus di China Taipei (Taiwan).
Awal bulan ini, China mengumumkan kenaikan 7,1 persen dalam pengeluaran militer. Militer China menerima total dana USD230 miliar pada tahun 2022 yang masih jauh lebih kecil dari anggaran militer AS yang besar untuk tahun 2022, yaitu sebesar USD768 miliar.(Nto)