Bagaimana Malaikat Maut menjemput ajal dalam waktu bersamaan atau sekaligus. Pertanyaan ini kerap kali muncul di kalangan ummat Islam mengenai tugas malaikat pencabut nyawa.
Sebagian pendapat menyebutkan bahwa Malaikat Maut memiliki penolong dari para malaikat yang mengeluarkan ruh dari jasad. Maka Malaikat Maut mengambilnya ketika berakhir di tenggorokan. Hal ini dibuktikan dengan apa yang Imam Ahmad dan lain-lain telah diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, yang mengatakan, Rasulullah SAW bersabda: “Orang mati dilayani oleh malaikat, dan jika orang yang saleh, mereka berkata: Keluarlah, hai jiwa yang baik yang ada di dalam tubuh yang baik.”
Adapun pertanyaan, bagaimana Malaikat Maut mencabut ruh dari jasad sekaligus? Jawabannya adalah bahwa Allah SWT memberikan jarak bumi sehingga mereka seperti mangkuk di tangannya, kata Al-Qurtubi, diriwayatkan Mujahid bahwa dunia ada di tangan Malaikat Maut seperti mangkuk di tangan seseorang yang mengambil dari mana pun dia mau.
Dalam beberapa ayat disebutkan bahwa yang mengambil jiwa manusia adalah seorang malaikat yang tunggal, seperti dalam firman Allah SWT:
قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ ) [السجدة/11]
“Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan.” (QS As-Sajadah: 11)
Dan datang dalam ayat-ayat lain bahwa malaikat yang mencabut nyawa bukan hanya satu, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ظَالِمِيْٓ اَنْفُسِهِمْ قَالُوْا فِيْمَ كُنْتُمْ ۗ قَالُوْا كُنَّا مُسْتَضْعَفِيْنَ فِى الْاَرْضِۗ قَالُوْٓا اَلَمْ تَكُنْ اَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوْا فِيْهَا ۗ فَاُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ ۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًاۙ – ٩٧
“Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi sendiri, mereka (para malaikat) bertanya, “Bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab, “Kami orang-orang yang tertindas di bumi (Mekah).” Mereka (para malaikat) bertanya, “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (berpindah-pindah) di bumi itu?” Maka orang-orang itu tempatnya di neraka Jahanam, dan (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS An-Nisa: 97)
Allah SWT juga berfirman:
فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَٰرَهُمْ
“Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka?” (QS Muhammad: 27)
Di ayat lain, Allah SWT berfirman:
وَهُوَ ٱلْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِۦ ۖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ
“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” (QS Al-An’am 61)
Tidak ada perbedaan antara ayat-ayat di atas karena yang dipercayakan untuk mengambil jiwa adalah satu Malaikat, dan ia mendapat bantuan untuk menjalankan tugas dari Allah SWT. Syekh Ibnu Utsaimin berkata: “Malaikat maut memiliki pembantu yang membantunya mengeluarkan ruh dari jasad hingga mencapai tenggorokan, dan jika mencapai tenggorokan, malaikat maut akan menguasainya.” (Aza)