Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi

IKAJOSS dan Paradigma Baru Ikatan Alumni Perguruan Tinggi di Indonesia

Asmar Oemar SalehAsmar Oemar Saleh
25 Maret 2022
Home Headline

Sebuah deklarasi akan kehilangan maknanya tanpa diiringi sebuah kerja nyata. Begitu pula Deklarasi Bontonompo yang diucapkan pada 4 Desember 2021 lalu. Deklarasi ini menegaskan dua hal penting: berdirinya sebuah organisas yang diberi nama Ikatan Kerukunan Alumni Jogjakarta Sulawesi Selatan-Barat (IKAJOSS) dan pemberian amanah kepada M. Hasyir Thaha untuk menakhodai perkumpulan ini. Ibarat sebuah organisme hidup, deklarasi adalah ruh yang membuat hidup. Pertanyaan sesudahnya, selanjutnya apa?

Menjalankan sebuah organisasi sama halnya dengan mentransformasikan kehidupan bangsa dan negara menuju kebahagiaan, keadilan, dan kesejahteraan hidup bersama. Karena itu, individu-individu yang menjadi bagian dari organisasi perlu memahami landasan mengelolanya. Pertama, pemahaman terhadap manajemen dasar sebagai landasan mengelola organisasi mutlak diperlukan. Para pengurus organisasi harus memahami bahwa mereka bekerja sebagai sebuah tim dan meminggirkan kepentingan pribadi. Kedua, modal moralitas yang baik sebagai kekuatan maupun komitmen dalam memperjuangkan nilai-nilai, keyakikan, tujuan, dan amanat organisasi. Ketiga, komitmen melayani. Menjalankan sebuah organisasi juga harus berpegang teguh pada asas melayani kepentingan para anggota yang berbasis pada perlindungan, kesejahteraan, pengetahuan, dan keadilan serta perdamaian.

Organisasi dengan basis nilai-nilai di atas akan kian kokoh jika ditopang oleh pucuk kepemimpinam yang bersih (berkomitmen pada nilai-nilai antikorupsi). Perilaku korupsi bisa menjadi bahaya laten bagi eksistensi organisasi terutama jika perilaku tercela itu dipraktikkan oleh mereka yang berada di pucuk kepemimpinan sebuah organisasi. Praktik-praktik antikorupsi ini niscaya menggerakkan organisasi  agar senantiasa transparan dan akuntabel. Tak hanya soal integritas dalam memegang teguh nilai-nilai antikorupsi, kepemimpinan organisasi juga harus progresif dan visioner. Jangan lupa bahwa sebuah organisasi adalah entitas yang dinamis. Organisasi yang berusia panjang adalah entitas yang responsif terhadap perubahan di sekitarnya.

Ke dalam, kepemimpinan yang antikorupsi, akuntabel, dan progresif tak akan menjejakkan ingatan di kolam yang lebih besar, jika tidak memiliki empati yang besar kepada rakyat. Organisasi yang berpihak kepada rakyat atas dasar keadilan sosial, akan mudah diterima dan diingat oleh publik. Tentu saja, setiap gerak organisasi dalam merespons persoalan publik tak lepas dari sikap adil sejak dalam pikiran dan jauh dari kepentingan sesaat.

Baca Juga:

Penginapan Jamaah Haji Indonesia di Makkah Terjauh 4 Km dari Masjidil Haram

Indonesia Punya Potensi Bersatu, tapi Selalu Dirusak Politikus dan Buzzer Nir-etika

Membumikan Organisasi

Organisasi yang dengan dan responsif terhadap kepentingan publik luas dapat diterjemahkan dengan membuat unit-unit kecil organisasi dengan spesifikasi bidang-bidang tertentu. Karena itu, organisasi seperti IKAJOSS harus menjalankan beberapa peran dan fungsi sesuai bidang-bidang tertentu. Ada tujuh bidang utama atau departemen-departemen sebagai fokus kerja organisasi di tengah anggota khususnya dan publik secara umum.

IKAJOSS dan Paradigma Baru Ikatan Alumni Perguruan Tinggi di Indonesia
Asmar Oemar Saleh, Advokat, Mantan Deputi III Bidang Penanggulangan Pelanggaran HAM pada Menteri Negara Urusan HAM RI. Pendiri dan Ketua Pertama Anti-Corruption Committee (ACC) Sulawesi.

Pembentukan departemen ini meliputi departemen kerja sama antar lembaga dan pengkaderan nasional; informatika, komunikasi, dan kehumasan; ekonomi kreatif dan pengembangan kewirausahaan; pertanian, perikanan, dan kelautan; advokasi, sosial, dan pengabdian masyarakat; agama, seni, dan budaya; pemuda, olah raga, dan pemberdayaan perempuan; penelitian, pengembangan, dan kepustakaan.

Pembagian bidang ini bukanlah pengotakkan atau dikotomisasi sebuah organisasi, melainkan upaya untuk menggerakkan organisasi agar bergerak luas dan multidimensional. Ditambah, anggota-anggota organisasi, seperti halnya IKAJOSS memiliki anggota dengan beragam kompetensi dengan rekam jejak panjang. Keragaman kompetensi para individu inilah yang menjadi potensi organisasi untuk besar.

Bidang-bidang di atas dapat dikatakan mampu mendekatkan organisasi kepada masyarakat. Sebagai contoh adanya bidang informatika hingga ekonomi kreatif. Kedua bidang ini bisa dikatakan menjadi primadona hari ini karena dianggap selaras dengan kemajuan dan semangat zaman. Bidang-bidang ini pula yang diyakini bisa menjadi magnet bagi generasi-generasi muda untuk bergabung dan membesarkan organisasi.

Bidang yang responsif lainnya terhadap semangat zaman dan pembangunan di Indonesia adalah pertanian, perikanan, dan kelautan. Kehadiran departemen ini diharapkan bisa mengangkat produktivitas ketiga sektor tadi, khususnya di kawasan Sulawesi Selatan dan Barat, serta kawasan Indonesia Timur. Tak hanya produktivitas yang diangkat, melainkan juga kemajuan para pengusaha di bidang pertanian, perikanan, dan kelautan dalam teknologi hingga aplikasi artificial inteligence (kecerdasan buatan).

Peran Alumni

Bagaimana memandang organisasi sebuah alumni? Munculnya organisasi alumni perguruan tinggi menjadi fenomena yang jamak dijumpai dalam beberapa tahun terakhir. Secara sederhana, tujuannya tak lain penyambung tali persahabatan dan kekeluargaan. Lebih dari itu, organisasi alumni perguruan tinggi memiliki tanggung jawab lain yang lebih luas yaitu sosial dan intelektual.

Sayangnya dalam perkembangannya, banyak organisasi alumni perguruan tinggi yang terjebak pada ekslusivisme anggota—berkutat pada kepentingan anggota. Alhasil, organisasi alumni perguruan tinggi sekadar pertemuan untuk merayakan segelintir anggota yang dianggap sukses dalam karier profesionalnya.

Persoalan lain yang tak kalah meresahkan yaitu terjebaknya organisasi alumni perguruan tinggi pada rutinitas organisasi. Sehingga tuntutan rutinitas kegiatan jauh lebih penting daripada dampak organisasi secara nyata ke seluruh alumni dan masyarakat.

Salah satu peran penting dari eksistensi organisasi alumni perguruan tinggi adalah menjadi pemantik kepemimpinan transformatif di Indonesia. Bagaimana pun, organisasi alumni perguruan tinggi adalah bagian dari komunitas besar civil society. Melalui civil society, warga didorong untuk terlibat aktif dalam politik. Salah satu fungsi civil society adalah menjembatani kepentingan warga negara dan pemerintah melalui sejumlah mekanisme. Civil society menjadi saluran ekspresi masyarakat sehingga aspirasi masyarakat dapat disampaikan kepada pemerintah.

IKAJOSS diharapkan merespons tuntutan intelektual agar memberi kontribusi berharga bagi konsolidasi demokrasi yang tengah berlangsung, baik dalam skala regional Sulawesi Selatan dan Barat, maupun nasional. Sebuah pepatah dalam aksara lontara Makassar terdapat sebuah pesan yang berbunyi IA SANI LAMBUSUPPI NAKONTU TOJENG. Artinya, angin boleh berhembus dan daun akan bergoyang, air boleh mengalir dan batang akan ikut, jarum boleh merajut dan benang akan ikut. Hal ini akan terwujud bila Raja/ Pemimpin berada dalam kejujuran, arif dan bijaksana. Sebuah keniscayaan bahwa kepemimpinan nasional hebat dengan karakter jujur, arif, dan bijaksana lahir dari organisasi muda ini. Selamat dan sukses ber-rekarnas I (26/3) di Makassar.***

Tags: Asmar Oemar SalehIKAJOSSIkatan AlumniIndonesiaParadigma Baruperguruan Tinggi
ShareTweetSend
Berita Sebelumnya

Hukum Menyentuh Isteri atau Suami Usai Wudhu

Berita Selanjutnya

Membongkar Kebohongan Yusuf Mansur (4): Marbot Masjid dan Tuna Netra Dipecundangi!

Asmar Oemar Saleh

Asmar Oemar Saleh

Advokat, mantan Deputi III bidang Penanggulangan Pelanggaran HAM pada kantor Menneg Urusan HAM RI, Pendiri dan Ketua pertama Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi.

Rekomendasi Berita

PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh
Headline

PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh

27/05/2022
Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain
Headline

Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain

27/05/2022
Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif
Headline

Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif

27/05/2022
Presiden Jokowi: Buya Syafii Maarif Guru Bangsa yang Sederhana
Headline

Presiden Jokowi: Buya Syafii Maarif Guru Bangsa yang Sederhana

27/05/2022
Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal
Headline

Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal

27/05/2022
Din Syamsuddin: Kita Kehilangan Tokoh Pemikir Indonesia dan Dunia Islam
Nasional

Din Syamsuddin: Kita Kehilangan Tokoh Pemikir Indonesia dan Dunia Islam

27/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved