Indonesiainside.id, Jakarta – Rusia menuduh putra Presiden AS Joe Biden, Hunter Biden, mendanai laboratorium senjata biologis di Ukraina.
Menurut laman The Telegraph, Kamis(24/3) Moskow sebelumnya mengklaim bahwa Kyiv telah mengembangkan senjata kimia dan biologi.
Klaim bahwa Hunter Biden dituduh terlibat pengembangan senjata kimia telah menimbulkan kekhawatiran bahwa hal ini menjadi dasar Rusia untuk menggunakan senjata kimia di Ukraina, Telegraph melaporkan.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak memberikan bukti atas pernyataannya bahwa Hunter Biden terlibat dalam pendanaan laboratorium. Klaim tersebut tampaknya dirancang untuk membangun liputan negatif di media sayap kanan AS tentang putra kedua presiden tersebut.
Igor Kirillov, kepala radiasi, pertahanan kimia dan biologi di Kementerian Pertahanan Rusia, menuduh dana investasi yang dijalankan oleh Hunter Biden mendanai “program senjata biologis Pentagon di Ukraina.”
“Skala program ini sangat mengesankan,” kata Kirillov dalam briefing untuk media pemerintah Rusia.
Dia juga menyebutkan keterlibatan USAID (lembaga pemberi bantuan AS), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan filantropis Hungaria George Soros di antara mereka yang ikut berkontribusi dalam penelitian.
Kirillov mengutip dokumen tanpa nama yang ditemukan oleh Moskow yang dimaksudkan untuk membuktikan “hubungan antara badan-badan negara AS dan biolab Ukraina.”
Militer Rusia menyebutkan adanya aliran dana hingga USD2,4 miliar atau Rp 34,4 triliun untuk menjalankan program tersebut.
Presiden Biden baru-baru ini memperingatkan bahwa Rusia mungkin sedang mempersiapkan serangan kimia, dengan mengatakan ada “tanda-tanda yang jelas” bahwa pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin sedang merencanakan operasi “bendera palsu”.
Gedung Putih dilaporkan telah membentuk tim pejabat keamanan nasional untuk membuat rencana darurat jika Rusia menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina, kata NBC awal pekan ini, mengutip seorang pejabat senior pemerintah.
Serangan kimia atau biologi akan menandai eskalasi dramatis dalam perang selama sebulan.(Nto)