Indonesiainside.id, Jakarta – Pasukan pendudukan Israel telah menahan 15 warga Palestina setelah insiden penembakan yang menewaskan dua warga Israel pada akhir pekan.
Penangkapan, yang diperintahkan oleh agen mata-mata Israel Shin Bet, terjadi pada hari Selasa (29/3) di daerah Wadi Ara, di kota Palestina Umm al-Fahm dan desa-desa terdekat.
Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan meningkatkan operasi penangkapannya, yang diperkirakan akan berlanjut selama beberapa hari ke depan, dan akan menargetkan warga Palestina karena dicurigai mendukung apa yang disebutnya kelompok “teroris”.
Sejak Senin pagi, polisi Israel telah melakukan operasi pencarian di seluruh wilayah Palestina, termasuk wilayah Negev dan Galilea yang diduduki.
Penggerebekan termasuk penggeledahan rumah dan interogasi lapangan.
Polisi juga menangkap lima orang dari Umm al-Fahm pada Senin malam.
Orang-orang bersenjata pada hari Minggu membunuh dua warga Israel di kota Hadera di bagian utara wilayah pendudukan sebelum ditembak mati sendiri oleh petugas polisi Israel yang menyamar.
Setidaknya tiga petugas polisi lainnya terluka dalam baku tembak, kata juru bicara polisi Israel Eli Levy.
Ketegangan telah meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak bulan lalu, ketika pasukan Israel dan pemukim ilegal memperbarui serangan mereka terhadap warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di kota suci al-Quds.
Lingkungan itu telah menjadi tempat penindasan yang sering dilakukan oleh pasukan rezim Israel terhadap orang-orang Palestina yang memprotes ancaman pengusiran atas lebih dari selusin keluarga dari rumah mereka yang menolak kelompok pemukim Israel.(Nto)