Kecerdasan juga merupakan sifat yang diturunkan, namun dapatkah orang tua memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan kecerdasan anak agar dapat mengantarkan mereka menuju kesuksesan, baik di sekolah maupun kehidupan secara keseluruhan?
Bagaimana kecerdasan seorang anak dapat ditingkatkan, dan seberapa berhasilkah hal ini secara ilmiah? Ada empat cara praktis untuk membantu pengembangan kecerdasan anak Anda!
Banyak orang ingin anaknya menjadi unik dan pintar. Saat ini, anak-anak dapat diuji kecerdasannya pada usia yang sangat dini. Meskipun tes ini tidak akurat dan hasilnya mungkin murni kebetulan, mereka mungkin menunjukkan kecenderungan yang jelas untuk kecerdasan pada anak-anak, menurut situs ilmiah Jerman “Nuero Nation”.
Situs tersebut mengutip sebuah studi ilmiah baru-baru ini yang mengatakan bahwa ada beberapa cara untuk meningkatkan kecerdasan pada anak-anak. Studi menunjukkan bahwa makan asam lemak yang mengandung omega-3 membantu dalam hal ini. Selain itu, ditemukan bahwa anak-anak yang belajar ke taman kanak-kanak secara teratur, memiliki IQ lebih tinggi daripada mereka yang tidak belajar di taman kanak-kanak secara teratur.
Pakar kesehatan mental Elisabeth Stern mengatakan kepada majalah Jerman Focus bahwa orang tua dapat mengembangkan tingkat kecerdasan anak, tetapi dia juga mencatat bahwa orang tua “tidak dapat mengembangkan apa yang sebenarnya tidak ada.” Artinya, anak tidak dapat memperoleh kecerdasan jika ia tidak memilikinya secara memadai, tetapi anak dapat mengembangkan tingkat kecerdasannya dan kegunaannya.
Pakar Jerman itu menunjuk pada sifat-sifat genetik yang diperoleh yang menentukan tingkat kecerdasan pada janin, tetapi setiap orang dapat memengaruhi jumlah penggunaan kemampuan kecerdasannya. Orang tua dapat membantu dalam hal ini.
Elisabet Stern mempresentasikan empat strategi untuk mengembangkan penggunaan kecerdasan pada anak-anak:
MEMBACA
Menurut pakar Elizabeth Stern, bahasa adalah kunci kecerdasan, karena kita dapat menciptakan persepsi kita melalui bahasa dan memungkinkan kita untuk memikirkan konten yang kompleks, mengekspresikan pikiran kita, dan memahami dunia dengan lebih mudah.
KONTAK AWAL ANAK DENGAN TEMAN SEBAYA
Berada dengan teman sebaya pada usia meningkatkan proses kognitif anak-anak, karena mereka dapat berbagi minat mereka saat bermain dan mengalaminya bersama-sama.
MENYUSUI
ASI bermanfaat untuk perkembangan otak, menurut sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan di Brazil, IQ mereka yang diberi ASI meningkat sekitar empat derajat dibandingkan mereka yang tidak diberi ASI. Para ilmuwan menyatakan bahwa asam lemak dalam ASI bertanggung jawab atas perkembangan positif ini. Asam ini memainkan peran penting dalam perkembangan otak.
MEMUJI
Salah satu faktor yang tidak secara langsung mempengaruhi kecerdasan tetapi membantu belajar adalah masalah pujian bagi anak. Karena anak harus memotivasi atau menghargai setiap usaha yang dia lakukan, menurut psikolog Jerman Stern.
Situs ilmiah Jerman “Nuero Nation” menunjukkan bahwa kecerdasan dapat ditingkatkan melalui pelatihan reguler. Terutama melalui permainan pribadi. Namun, seseorang harus sangat berhati-hati, terutama dengan anak kecil, karena pembelajaran dan dorongan yang berlebihan tidak selalu bermanfaat bagi anak dan mungkin kontraproduktif, terutama karena anak membutuhkan banyak waktu untuk belajar, menguasai bahasa, dan belajar berpikir logis. Dan pada beberapa anak, otaknya mungkin tidak berkembang sempurna.
Situs tersebut menyatakan bahwa bahkan ilmuwan besar Einstein mulai terlambat berbicara, tetapi itu tidak mencegahnya menjadi salah satu jenius dunia. Keterlambatan belajar tidak selalu merupakan tanda kecerdasan yang rendah. Bahkan lebih penting bagi anak-anak untuk termotivasi untuk belajar dan senang bersenang-senang dengannya. (Aza)
Sumber: dw.com