Indonesiainside.id, Jakarta – Pendiri Tesla, Elon Musk telah membeli 9,2% saham medsos Twitter Inc. untuk menjadi pemegang saham terbesar platform itu. Hal dilakukan pengusaha eksentrik ini seminggu setelah mengisyaratkan dia mungkin mengguncang industri media sosial.
Saham Twitter melonjak sekitar 26% dalam perdagangan premarket setelah pembelian Musk terungkap Senin (4/4) sesuai aturan keterbukaan bursa saham.
Saham yang dikuasai Elon Musk bernilai sekitar USD 2,89 miliar, berdasarkan penutupan pasar hari Jumat.
Musk, 50, sebelumnya telah melakukan survei atas lebih dari 80 juta pengikutnya di Twitter bulan lalu, menanyakan apakah perusahaan itu (Twitter) mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara.
Setelah lebih dari 70% pengikutnya mengatakan tidak, dia bertanya apakah platform baru diperlukan dan mengatakan dia serius untuk memulainya dengan membikin platform sendiri.
Musk telah menjadi salah satu tokoh terbesar di Twitter dan secara teratur mengalami masalah di platform itu. CEO Tesla Inc. itu saat ini sedang berusaha untuk keluar dari kesepakatan pada tahun 2018 dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS yang menempatkan kontrol terkait dengan tweetnya tentang mobil listrik yang dinilai bisa mengguncang pasar.
Di sisi lain, pengumuman akuisisi itu akan menjadi ujian besar bagi CEO Twitter baru, Parag Agrawal, yang telah menggantikan Jack Dorsey setelah dia secara tak terduga mengundurkan diri pada November.
Agrawal sebelumnya telah berjanji untuk meningkatkan akuntabilitas, membuat keputusan lebih cepat, dan meningkatkan eksekusi produk.
Perusahaan mikroblogging ini juga menetapkan tujuan ambisius untuk pertumbuhan termasuk meningkatkan pendapatan tahunan menjadi USD 7,5 miliar dan mencapai 315 juta pengguna harian pada akhir tahun 2023.
Musk memposting meme sindiran pada bulan Desember lalu setelah Twitter mengumumkan bahwa Agrawal mengambil alih kepemimpinan dari Jack Dorsey sebagai CEO Twitter. Elon Musk menggambarkan Agrawal sebagai diktator Soviet Joseph Stalin dan Dorsey sebagai kepala polisi rahasia Soviet Nikolai Yezhov yang didorong ke dalam air.(Nto)