Indonesiainside.id, Jakarta – Ketua Partai Ummat sekaligus Tokoh Reformasi 1998, Amien Rais mengeluarkan teguran keras kepada pemerintah. Kritikan ini ditujukan pada Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Amien Rais melontarkan tamparan keras atas wacana perpanjangan jabatan presiden. Tokoh Reformasi ini mengecam munculnya wacana tersebut kepada Presiden Jokowi dan Luhut.
“Duet Jokowi – Luhut yang saat ini menjadi simbol dan substansi rezim berkuasa, sesungguhnya harus berakhir pada Oktober 2024,” ungkap Amien melalui chanel YouTube Amien Rais Official, Sabtu (2/4).
Menurutnya, wacana perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo mengingatkan Amien Rais pada gaya pemerintahan orde baru.
“Tidak boleh lagi dua oknum ini menggerakkan berbagai cara, tekad ala Orde Baru itu,” tegasnya.
Mantan Ketua MPR itu menekankan, pemimpin yang baik seharusnya mengetahui kapan harus mundur, apalagi Undang-Undang-Undang Dasar 1945 telah mengatur bahwa presiden hanya bisa menjabat maksimal dua periode.
“Cara-cara yang digunakan oleh Orde Baru untuk memperpanjang kekuasaannya semestinya tidak boleh dilakukan lagi,” katanya.
Amien Rais juga menyinggung sikap Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) yang mendukung gagasan Jokowi menjabat selama tiga periode. Amien khawatir, dukungan-dukungan serupa akan disampaikan oleh komponen lainnya, padahal itu abal-abal.
“Itu seperti balon besar tapi kena tusuk jarum kecil jadi kempes,” katanya.(Nto)