Indonesiainside.id, Jakarta – Pasukan rezim Israel menyerang warga Palestina di Gerbang Damaskus Yerusalem al-Quds yang diduduki, memukuli para jemaah dan melakukan penangkapan pada malam kedua bulan suci Ramadhan.
Sudah menjadi kebiasaan bagi pasukan Israel untuk menunjukkan peningkatan tingkat kekerasan terhadap warga Palestina yang berkumpul di daerah itu selama bulan puasa Ramadhan.
Pada hari Sabtu, polisi Israel menangkap empat warga Palestina pada malam ketegangan di Kota Tua al-Quds.
Tetapi pasukan rezim menggunakan cara-cara penumpasan yang lebih keras pada hari Minggu, melemparkan granat kejut dan tabung gas dan memukuli jemaah yang kembali dari salat Tarawih di kompleks Masjid al-Aqsa.
Setidaknya 20 warga Palestina terluka dalam bentrokan tersebut dan 10 orang ditahan, sebagian besar oleh petugas berpakaian preman yang membaurkan diri ke dalam kerumunan.
Warga Palestina sebagai balasan lantas melemparkan batu ke arah pasukan Israel.
Pada pagi hari, puluhan pemukim ilegal Yahudi – dikawal oleh pasukan Israel – menyerbu Masjid al-Aqsa di al-Quds yang diduduki. Ini terjadi ketika polisi Israel memberlakukan pembatasan pergerakan pada jamaah Muslim di pintu masuk dan gerbang masjid pada hari kedua Ramadhan.
Ketegangan meningkat di seluruh wilayah pendudukan setelah pasukan Israel menembak mati tiga warga Palestina di kota Jenin, Tepi Barat, Sabtu.
Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam mengatakan para korban adalah anggotanya, mengidentifikasi mereka sebagai Saeb Abhera, 30, Khalil Tawalbeh, 24, dan Saif Abu Libdeh, 25.
Gerakan perlawanan Palestina menggambarkan pembunuhan itu sebagai agresi terhadap semua warga Palestina dan serangan terhadap kesucian bulan suci Ramadhan. Ia bersumpah bahwa darah para martir tidak akan sia-sia.
Warga Palestina telah meningkatkan serangan balasan mereka terhadap pasukan Israel dalam beberapa pekan terakhir, melakukan serangkaian operasi yang telah menewaskan sedikitnya 11 warga Israel sejak 22 Maret. Delapan warga Palestina juga tewas selama periode yang sama.
Pada Selasa malam, seorang pria Palestina yang diidentifikasi sebagai Diaa Hamarsheh membunuh lima orang Israel, termasuk seorang polisi, sebelum ditembak mati di kota ultra-ortodoks Bnei Brak di timur Tel Aviv.
Operasi itu terjadi beberapa hari setelah dua pria bersenjata Palestina membunuh dua pasukan Israel dan melukai empat lainnya dalam serangan penembakan di kota Hadera, Israel utara, sebelum ditembak mati.(Nto)