Indonesiainside.id, Jakarta – Dua orang ditembak mati dan beberapa lainnya terluka dalam serangan teror di Tel Aviv, Israel, pada Kamis malam, menurut pihak berwenang.
Sedikitnya sembilan orang tertembak dalam serangan itu, dengan korban dibawa ke rumah sakit Ichilov, Sheba Tel Hashomer dan Wolfsonl. Dua pria, berusia sekitar 30 tahun dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Ichilov.
Tiga orang dalam kondisi serius – seorang pria berusia 20 tahun, wanita berusia 28 tahun dan pria berusia 38 tahun – sedang dirawat karena cedera serius, menurut layanan medis. Empat lainnya dirawat karena luka ringan.
Beberapa orang lain di tempat kejadian dirawat karena “gejala stres,” menurut Magen David Adom, juru bicara layanan darurat zionis Israel.
Seorang pria bersenjata belum ditangkap. Polisi Israel mengatakan mereka sedang mencari satu tersangka.
Para pejabat mengatakan “beberapa” penembakan terjadi di Dizengoff Street, Gordon Street dan daerah sekitarnya di Tel Aviv. Dizengoff Street adalah jalan utama yang melintasi Tel Aviv dan memiliki banyak toko, bar, dan restoran, dan akan ramai dengan aktivitas pada Kamis malam.
“Ini adalah malam yang sangat sulit,” tulis Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di Twitter. “Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga mereka yang terbunuh, dan saya berdoa untuk pemulihan penuh yang terluka. Pasukan keamanan sedang mengejar teroris yang melakukan pembunuhan besar-besaran malam ini di Tel Aviv. Di mana pun teroris itu berada – kami akan mendapatkannya. Dan setiap orang yang membantunya secara tidak langsung atau langsung — akan membayar harganya.”
Serangan itu adalah salah satu dari beberapa serangan teror baru-baru ini di Israel. Ada tiga serangan teror yang fatal pada akhir Maret. Pada tanggal 30 Maret, lima orang ditembak mati di Bnei Brak, sebelah timur Tel Aviv, oleh seorang pria yang mengendarai sepeda motor yang kemudian dibunuh oleh polisi. Salah satu korban adalah seorang petugas polisi.
Dua hari sebelumnya, pada 28 Maret, dua petugas polisi ditembak mati dan empat lainnya terluka dalam sebuah serangan. Kemudian, seminggu sebelumnya, empat orang tewas dalam serangan penikaman di kota Beersheba, Israel selatan. Tersangka ditembak mati.
Sejauh ini ISIS atau Daesh telah mengklaim bertanggung jawab atas sebagian besar serangan tersebut.
“Amerika, sekali lagi, berduka bersama rakyat Israel setelah serangan teroris mematikan lainnya, yang merenggut nyawa dua korban tak berdosa dan melukai lebih banyak lagi di Tel Aviv,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.
(Nto)