Indonesiainside.id, Jakarta – Para pendemo di depan Gedung DPR RI membubarkan diri akibat hujan sekitar pukul 17.10 WIB. Jalur tol sempat ditutup lantaran aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI ricuh. Massa kemudian tumpah ke sisi jalan tol.
Setelah hujan turun, jalan Gatot Subroto dan Tol Dalam Kota juga sudah beroperasi seperti biasa. Namun, jalur Gatot Subroto dari arah Semanggi menuju menuju Grogol masih tersendat di Jalan Layang Ladogi, Senayan.
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI.
Dalam aksi tersebut, kelompok yang terdiri dari kumpulan BEM beberapa universitas membawa beberapa tuntutan di antaranya penolakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Saat terjadi kericuhan, polisi membubarkan aksi mahasiswa dengan mengerahkan kendaraan taktis water cannon dan gas air mata. Padahal sebelumnya, situasi di Komplek Parlemen Senayan pada Senin sore cukup kondusif. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, Lodewijk Freidrich Paulus, dan Rahmat Gobel, sempat menemui para pengunjuk rasa untuk berdialog.
Namun sekitar pukul 15.45 WIB situasi unjuk rasa mulai memanas akibat sejumlah pengunjuk rasa melempari petugas dengan batu, kayu, botol dan berbagai benda lainnya.
Petugas kepolisian akhirnya mengambil tindakan tegas pada sekitar pukul 16.00 WIB dengan mengerahkan kendaraan taktis water cannon dan menembakkan gas air mata ke arah massa yang mulai bertindak anarkis.
Massa yang awalnya berkumpul di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI akhirnya terbagi dua dan terdorong mundur ke arah Senayan dan Slipi hingga akhirnya membubarkan diri.
Demo di Depan Monas
Polisi kembali membuka arus lalu lintas di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat menyusul berakhirnya demo beberapa elemen masyarakat.
Sejumlah kendaraan melintas dari Jalan Medan Merdeka Selatan menuju Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Senin, yang semula ditutup, kemudian dibuka kembali sejak pukul 16.30 WIB.
Pembukaan arus lalu lintas secara bertahap itu berbarengan dengan mulai berkurangnya konsentrasi massa unjuk rasa di kawasan Monas.
Kepadatan kendaraan terpantau di Jalan Medan Merdeka Selatan dan bergerak perlahan di antaranya menuju Jalan Budi Kemuliaan dan Jalan Agus Salim. Apalagi di kawasan Monas kemudian diguyur hujan lebat sehingga memperlambat laju kendaraan.
Berkurangnya massa di Monas juga sejalan dengan imbauan dari Polda Metro Jaya yang sebelumnya menginformasikan bahwa aksi unjuk rasa diperbolehkan hingga pukul 18.00 WIB.
Selain karena hujan lebat dan batas waktu yang diperbolehkan, aksi unjuk rasa selesai sebelum jam 18.00 WIB juga karena berbarengan dengan waktu berbuka puasa.
Adapun massa yang berunjuk rasa berasal dari buruh, mahasiswa hingga ibu-ibu. Mereka mengajukan sejumlah tuntutan di antaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia yang beberapa di antaranya meminta kestabilan dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat.
Kemudian, mengusut tuntas mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait hingga menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Indonesia.
(Aza)
Sumber: Antaranews.com