Indonesiainside.id, Jakarta – Kapal induk armada Laut Hitam Rusia yang memimpin serangan angkatan laut di Ukraina dikabarkan rusak parah oleh ledakan yang menurut seorang pejabat Ukraina adalah akibat dari serangan rudal.
Komando militer selatan Ukraina kemudian mengatakan bahwa mereka menyerang kapal Moskva dengan rudal Neptunus pada hari Rabu, menyebabkan kerusakan yang signifikan, dan kapal itu mulai tenggelam.
Dalam sebuah posting Facebook mereka menyebut bahwa kebakaran telah terjadi setelah serangan itu dilakukan. Dikatakan bahwa kapal penyelamat Rusia terhambat oleh amunisi yang meledak di kapal serta cuaca buruk yang menyebabkan Moskva mulai tenggelam.
Di sisi lain, Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa para kru telah dievakuasi, tetapi kapal itu rusak parah.
Kementerian pertahanan Rusia juga mengatakan bahwa langkah-langkah sedang diambil untuk menarik kapal kembali ke pelabuhan.
Moskva adalah kapal besar kedua yang diketahui mengalami kerusakan serius sejak dimulainya perang. Bulan lalu Ukraina mengatakan telah menghancurkan kapal pendukung pendaratan, Orsk, di Laut Azov.
Armada Laut Hitam Moskow memblokade Mariupol dan lepas pantai Odesa, dan kapal-kapalnya telah digunakan untuk membombardir kota-kota pesisir.
Kapal induk Moskva menjadi terkenal di awal perang ketika meminta pasukan perbatasan Ukraina yang mempertahankan Pulau Ular yang strategis untuk menyerah, tetapi ditolak dengan tegas.
Kapal itu sebelumnya dikerahkan dalam konflik Suriah di mana ia berfungsi sebagai perlindungan angkatan laut untuk pangkalan udara Hmeimim pasukan Rusia.
Sementara itu Presiden AS Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer senilai USD800 juta untuk Ukraina yang mencakup helikopter dan pengangkut personel lapis baja.
Setelah awalnya diharapkan dengan cepat mengatasi Ukraina, Rusia telah menghadapi perlawanan sengit, menyebabkan Moskow pada Rabu mengancam akan menyerang pusat komando di Kyiv jika Ukraina terus melancarkan serangan di tanah Rusia.
Peringatan itu memicu kekhawatiran di Kyiv, yang telah mengalami kelonggaran setelah pasukan Rusia menarik diri dari wilayah itu setelah gagal menguasai ibu kota.
Diyakini bahwa Moskow memfokuskan kembali tujuan perangnya ke selatan dan timur negara itu, dengan pihak berwenang Ukraina memperingatkan bentrokan baru berdarah yang akan terjadi di wilayah Donbas timur.(Nto)