Allah SWT menetapkan Ramadhan bagi hamba-hamba-Nya sebagai bulan puasa. Kewajiban berpuasa selama sebulan penuh di bulan agung ini mengandung rahasia menakjubkan dan manfaat yang sangat besar.
Dikutip dari Lembaga Fatwa Dar Al-Iftaa Mesir, ada enam alasan kenapa puasa diwajibkan bagi seorang Muslim. Dari enam alasan ini semuanya menunjukkan sebagai bentuk ketundukan dan ketaatan kepada Allah SWT dan menjadi penguat ruhiyah. Berikut enam poin tersebut:
1. Takut kepada Allah SWT
Puasa adalah cara untuk menunjukkan rasa takut kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, kita diperintahkan untuk menjauhi makanan halal sekali pun di siang hari, dan barulah dihalalkan kembali pada malam harinya hingga sahur. Perintah ini hanya bisa dilaksanakan dengan mengharapkan keridhaan Allah SWT serta takut akan murka dan hukuman-Nya.
Jika menjauhi larangan dari makanan halal saja kita ridha dan rela, terlebih dengan pantangan dan larangan lain yang sudah jelas-jelas hukumnya haram. Karena itu, puasa mengajarkan kita untuk patuh dan takut kepada Allah SWT, apa pun jenis perintah-Nya yang ditunjukkan dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW.
2. Melatih Keikhlasan
Puasa adalah sarana untuk melatih dan menunjukkan keikhlasan hanya kepada Allah SWT. Orang yang berpuasa mengetahui bahwa tidak ada seorang pun selain Allah SWT yang mengetahui hakikat puasanya. Jika dia ingin meninggalkan puasa tanpa diketahui oleh siapa pun karena suatu tindakan, maka tidak ada yang menghalanginya untuk berbuka kecuali ketika Allah SWT mengetahuinya.
Tidak ada yang mendorong seseorang untuk berpuasa kecuali dengan keridhaan Allah. Dorongan ini muncul semata-mata karena keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT.
3. Sarana Syukur
Puasa adalah sarana syukur karena dengan menahan diri pada waktu berpuasa dari apa yang telah diberikan Allah kepada manusia dari makanan, minuman, dan semua keinginan yang diperbolehkan lainnya, seseorang akan tahu seberapa besar nikmat dan kebutuhan orang yang menahan lapar setiap harinya. Karenanya, dia bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya selama ini.
Dengannya, akan ada rasa rindu untuk berterima kasih kepada Dzat Yang Memberikan makan dan minum serta limpahan rezeki lainnya tanpa perlu imbalan atau sebaliknya. Di sinilah seorang Muslim belajar bersyukur kepada Allah SWT yang tidak membutuhkan imbalan atas limpahan rezeki dan nikmat-Nya.
4. Melatih Kesabaran
Puasa melatih kesabaran seseorang dari berbagai tekanan, kebutuhan, dan kesulitan yang dialami. Puasa menciptakan jiwa-jiwa yang sabar dari rasa lapar, haus, dan nafsu. Puasa juga mengekang keserakahan dan pengejaran kesenangan yang tak terkendali. Karena itu, jiwa membutuhkan kedisiplinan dan keteraturan dalam menikmati nikmat Allah SWT.
5. Berharap Ganjaran Hanya dari Allah SWT
Berharap ganjaran dari segala sesuatu yang dikerjakan hanya kepada Allah SWT. Banyak orang bekerja, berbuat, dan bertindak, bisa maksimal dan mencapai hasil yang memuaskan karena berharap imbalan. Nah, imbalan dari berpuasa langsung dari Allah Ta’ala sehingga terjalin hubungan yang kuat dari seorang hamba dengan Allah SWT. Karena pahala puasa, langsung dari Allah SWT.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ» [رواه البخاري ومسلم]
“Allah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, yang untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Imam Al-Bukhari di dalam kitab Shahihnya Bab Fadhl As-Shaum meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي، الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
“Puasa adalah benteng. Maka, hendaknya tidak berkata kotor atau bodoh. Jika ada orang yang mengajaknya bertengkar atau mencacinya, hendaknya ia katakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’, sebanyak dua kali. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh bau aroma mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah SWT dari pada aroma parfum kasturi. Ia meninggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya karena-Ku. Puasa itu milikku dan Aku lah yang membalasnya, sedangkan satu kebaikan itu sebanding dengan sepuluh kebaikan.”
6. Menyehatkan Tubuh
Di antara rahasia puasa dan hukumnya adalah menyehatkan tubuh dari penyakit. Puasa membersihkan tubuh dari limbah dan racun yang dihasilkan dari jenis makanan yang seseorang masuk ke perutnya sepanjang tahun. Dengan lapar, tubuh mulai mengkonsumsi persediaan tubuh, dan mengeluarkan apa yang ada di dalamnya dari racun dan limbah.
Dengan kekurangan makanan akibat puasa siang hari, pernapasan teratur, beban jantung berkurang, dan sistem pencernaan siap untuk memperbarui jaringan yang rusak, dan kurangnya limbah memungkinkan ginjal untuk beristirahat dan memperbarui aktivitasnya. (Aza)