Sejak hari pertama Ramadhan, kita sudah diingatkan! Pintu neraka ditutup. Setan dibelengggu. Jin-jin sebagai penyebar kejahatan pun dirantai. Orang baik-baik dan para pendosa sama diseru, kemarilah!
Pintu surga telah dibuka. Ampunan Allah diberikan. Rahmat Allah diturunkan. Pahala-pahala kebaikan dilipatgandakan. Dan khusus bagi orang yang berpuasa, ganjaran pahalanya langsung dari Allah. Setiap orang akan dibebaskan dari neraka, dan semuanya dipanggil masuk ke dalam surga-Nya.
Masya Allah walhamdulillah. Beruntunglah kita yang telah memasuki dan mencapai gerbang Ramadhan ini. Allah SWT hanya ingin agar kita masuk dalam surga-Nya, melalui pintu Ar-Rayyaan. Jika bau mulut orang berpuasa saja digantikan lebih baik dari minyak kesturi, terbayangkan betapa harumnya bacaan Qur’an kita huruf demi huruf?
Betapa semerbak dan mewanginya amal shaleh dan ibadah-ibadah lain di siang dan malam Ramadhan. Masihkah kita enggan? Berpaling dan bermalas-malasan? Atau akan berlari menyambut seruan tersebut? Dan inilah di antara hadits yang agung yang menunjukkan keutamaan bulan Ramadhan sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار، وصفدت الشياطين” رواه البخاري ومسلم واللفظ له
“Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu” (Muttafaqun ‘alaihi)
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ. وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَ ذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Apabila datang awal malam dari bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun yang ditutup. Dan seorang penyeru menyerukan: ‘Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah.’ Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 682 dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya no. 1682, dihasankan Asy-Syaikh Albani rahimahullahu dalam Al-Misykat no. 1960)
Dan diriwayatkan secara shahih bahwa Nabi SAW berkata:
إنَّ الله يبسط يده بالليل ؛ ليتوب مسيء النهار ؛ ويبسط يده بالنهار ليتوب مسيء الليل ؛ حتى تطلع الشمس مِنْ مغربها
“Sesungguhnya Allah SWT mengulurkan tangan-Nya di malam hari; bagi (hamba-hamba-Nya) yang mau bertobat dari keburukan hari itu; Dan Dia mengulurkan tangan-Nya di siang hari itu bagi (hamba-hamba-Nya) yang mau bertobat dari keburukan di malam harinya, sampai matahari terbit dari barat (hari kiamat).” Diriwayatkan oleh Muslim .
Kemudian, dalam hadits Qudsi:
يقول الله عزّ وجل :” يا عبادي ! إنكم تُخطئون بالليل والنَّهار ، وأنا أغفرُ الذنوبَ جميعاً ، فاستغفروني أغْفر لكم
Allah SWT berfirman: “Wahai hamba-Ku! Kamu berbuat dosa di malam dan siang hari, dan Aku mengampuni segala dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu.” diriwayatkan oleh Muslim.
Masihkah ingin bermalas-malasan atau bangkit menyambut seruan kebaikan di bulan penuh berkah ini, serta memantaskan diri untuk meraih semua kebaikan yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya? Tak ada pilihan lain kecuali berjuang agar menjadi orang yang pantas medapatkan lipatan-lipatan kemulian tersebut. Adalah malam di mana satu kebaikan lebih baik dari seribu bulan pada malam Lailatul Qadar. Bahkan, kebaikan seribu bulan itu hanyalah ungkapan jumlah yang tak tehingga karena keberkahan malam-malam bulan Ramadhan.
Inilah malam-malam di mana kita diseru untuk memasuki surga-Nya. Meski kita masih di dunia, namun status kita di surga seolah telah dipastikan dalam berbagai hadits di atas. Namun, sudah dan sudikah kita memperjuangkan hari ini akan lebih dari dari seribu bulan? Iqra warka’, itulah status kita di surga kelak dari bacaan Al-Qur’an. Bacalah dan naiklah ke tingkatan surgamu yang lebih tinggi. Namun, sudah dan sudikah kita terus menambah bacaan Qur’an untuk mencapai derajat surga yang paling tinggi?
Ramadhan adalah bulan rahmat dan ampunan. Rahmat Allah SWT melebihi oksigen yang kita hirup. Ampunan-Nya yang menenteramkan, tak seperti terik mentari yang menyengat. Karena inilah bulan di mana Allah SWT memberikan segala kemuliaan dengan rahmat-Nya dan ampunan-Nya. Bagi siapa saja, termasuk bagi para pendosa sekali pun. Wallahu a’lam (Aza)