Idul Fitri bukanlah hari di mana seorang muslim menunjukkan kemewahan, tetapi menunjukkan kebersamaan. Idul Fitri juga tidak dikhususkan hanya untuk bersilaturahmi dengan sanak famili sehingga harus pulang kampung secara beramai-ramai.
Allah SWT telah mengatur hari raya, dan membuat banyak ketetapan mengenai perayaan Idul Fitri di setiap penghujung bulan Ramadhan. Intinya, perayaan Idul Fitri adalah menapaki tahapan selanjutnya setelah selesainya pelaksanaan ibadah yang maksimal, dengan keimanan dan penuh harap kepada Allah SWT.
Berikut ini, ada 11 poin atau alasan kenapa Idul Fitri dirayakan:
- Menyatukan rasa suka cita bagi umat Islam dalam satu waktu.
- Mempererat hubungan antar umat Islam.
- Berterima kasih kepada Allah SWT karena kita telah menyelesaikan ibadah-ibadah besar seperti puasa, dan setelah orang-orang berkumpul untuk melakukannya pada waktu yang bersamaan.
- Menghubungkan makna ibadah dengan Idul Fitri dan kegembiraan. Seorang Muslim menyadari tujuannya, yaitu keridhaan Allah SWT.
- Menghormati Muslim pada hari penghargaan; Ini adalah hari Idul Fitri, guna menyempurnakan ibadah mereka di dalamnya.
- Pemuliaan ritual Islam , dengan mengumpulkan umat Islam untuk sholat, dan kelanjutan takbir mereka.
- Menunjukkan kekuatan dan kesaktian kaum muslimin saat bertemu, dan bertebarannya mereka di jalan.
- Hubungan rahim dan matinya kerenggangan dan kebencian antara kerabat dan rahim.
- Memperkaya orang miskin dan membutuhkan dari meminta, dan membawa kebahagiaan di hati mereka.
- Mengubah gaya hidup yang biasa menjadi gaya hidup yang membawa kegembiraan dan pembaruan bagi mereka.
- Membawa kegembiraan dan kebahagiaan bagi penghuni rumah dan memperluas mereka dalam makanan, minuman, dan pakaian, dan menghibur jiwa mereka.
Idul Fitri bagi umat Islam
Hari di mana orang-orang berkumpul disebut pesta, dan asalnya dari kata “aada yauudu” dalam bahasa Arab, yang artinya kembali. Ini karena kembali kepada mereka, dan asal kata itu juga dari kebiasaan, karena mereka terbiasa dengan kedatangannya. Kemudian, kegembiraan kembali kepada umat Islam dengan berbagai jenis ibadah yang khusus untuk hari ini dan Allah SWT memberikan kepada mereka kehalalan atau berbuka setelah berpuasa.
Kemudian, melanjutkan kebiasaan bersedekah, menunaikan rukun haji di hari raya Idul Adha, dan yang termasuk kurban dan berbagai kurban. Disebut Idul Fitri karena orang yang merayakannya bergembira dengan kembalinya hari berbuka bagi orang-orang yang telah berpuasa. Al-Zamakhshari berkata: “Idul Fitri adalah kesenangan kembali, maka setiap hari disyariatkan untuk memuliakannya disebut Idul Fitri.”
Apa Saja Hari Raya Ummat Islam?
Tiga hari raya bagi ummat Islam adalah: Pertama, Idul Fitri yang merupakan hari pertama bulan Syawal, dan yang kedua adalah Idul Adha bagi umat Islam, yaitu pada hari kesepuluh bulan Dzulhijjah, dan ketiga hari raya ummat Islam di hari Jumat. Namun, hari Jumat tidak dirayakan sebagaimana Idul Fitri dan Idul Adha, karena datang setiap pekan.
Perayaannya hari Jumat adalah cukup dengan berpakaian yang terbaik, banyak bershalawat, bersedekah, dan ibadah lainnya. Karena jika hari Jumat akan dirayakan, maka akan ada hari raya setiap pekannya atau sebanyak 36 kali dalam setahun.
Ibadah di Hari Raya Idul Fitri
Ibadah bervariasi pada Idul Fitri, dan rinciannya adalah sebagai berikut:
Takbir: Waktunya terbentang dari terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri hingga waktu shalat Idul Fitri. Yaitu memperbanyak bertakbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar, di setiap tempat.
Shalat Idul Fitri: Shalat Idul Fitri dilakukan dengan berkumpulnya umat Islam, dan setelah shalat mendengarkan khotbah Idul Fitri untuk pria dan wanita.
Zakat Fitrah: Shalat Idul Fitri disyariatkan pada akhir bulan Ramadhan, dan wajib bagi setiap Muslim untuk memberi makan orang miskin dan mensucikan orang yang berpuasa dari omong kosong dan sebagainya. Wajib untuk mengeluarkan zakat sebelum shalat Idul Fitri, dan tidak benar menundanya sebanyak satu sa’ makanan atau sekitar 2,5 kilogram dari makanan pokok. (Aza)