Indonesiainside.id, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut mengajak semua bangsa dan rakyat Indonesia untuk mensyukuri perbedaan dan mengikhtiarkan persatuan terus menerus demi “Indonesia Kita”.
Di ujung sambutannya sebelum pelaksanaan Shalat Idul Fitri di JIS, Jakarta, Senin (2/4/2022), Anies mengangkat analogi bumbu dan dan berbagai bahan yang diramu menjadi makanan yang yang lezat dan dapat dinikmati secara bersama-sama. Maksudnya, dengan nikmat perbedaan yang disyukuri, maka persatuan dapat diikhtiarkan.
“Kita akan pulang ke rumah masing-masing. Kita akan berkumpul bersama keluarga tercinta dan kita akan bersama di depan meja, di (atas) hamparan karpet, menikmati jamuan lebaran di rumah nanti. Jamuan lebaran adalah hasil persenyawaan berbagai macam bahan dan bumbu. Semua bahan yang berbeda diramu menjadi kelezatan yang dinikmati,” katanya.
Sebuah analogi yang pas dalam menggambarkan momentum kebersamaan Idul Fitri dan kondisi kebangsaan yang saat ini terpolarisasi akibat pilihan politik berbeda sejak Pilpres 2014 silam dan berlanjut pada Pilpres 2019 lalu. Polarisasi ini bahkan terus mengerucut sehingga seolah-olah bangsa terpecah menjadi dua kubu akibat pilihan politik yang berbeda.
Meski hal itu tidak disinggung oleh secara gamblang, namun pesannya dapat dipahami sebagai pesan penting untuk mengakhiri perbedaan yang ada. Pesan persatuan menjadi hal penting di tengah kondisi bangsa saat ini. Di lain sisi, makna perbadaan juga dapat dipahami sebagai perbedaan suku dan bahasa di antara anak bangsa untuk Indonesia yang satu.
“Demikian juga dengan Jakarta Kita. Demikian juga dengan Indonesia Kita. Terdiri dari berbagai unsur yang bersenyawa, yang harus kita syukuri dengan mengikhtiarkan persatuan. Karena persatuan, tidak datang dengan sendirinya. Persatuan harus terus menerus kita usahakan. Selamat berkumpul, selamat menikmati hidangan bersama orang tua tercinta, bersama keluarga tercinta. Selamat bersilaturahmi, selamat saling memaafkan, semoga semangat kita terus terjaga untuk terus meningkatkan iman dan takwa, mensyukuri perbedaan, mengiktiarkan persatuan, yang dilakukan terus menerus,” demikian pesan Anies.
Pada kesempatan yang sama, Anies menyatakan momentum Idul Fitri tahun ini memiliki makna kemenangan sekaligus sebagai sejarah bagi warga Jakarta. Kemenangan pertama adalah kemenenangan bagi kaum muslimin setelah dua kali Idul Fitri dilalui tanpa kebersamaan, tanpa perayaan besar, akibat pandemi Covid-19. Segenap anak bangsa sama-sama berjuang mengendalikan pandemi berupa pembatasan sosial.
“Dan ini juga kemenangan setelah 13 tahun menanti, akhirnya Jakarta memiliki stadionnya sendiri, yaitu Jakarta International Stadium (JIS),” paparnya.
Menurut dia, stadion yang menjadi mahakarya ini bukan karena hanya bentuk fisiknya belaka, namun juga atas kerja keras dan kerja luar biasa dari anak negeri atas visi dan cita-cita yang digantungkan kepadanya. Dia berharap agar JIS menjadi ladang pahala dan ladang keberkahan bagi semua yang memanfaatkannya.
“Allah mengizinkan kita shalat di tempat dan momen bersejarah ini. Ini pertama kalinya dan kita menjadi pribadi pertama yang menggunakan tempat ini untuk bersujud di hadapan Allah SWT,” katanya. (Aza)