Indonesiainside.id, Paris – Keinginan Ukraina untuk segera menjadi anggota Uni Eropa tidak akan secepat yang dibayangkan. Perlu beberapa dekade sebelum Ukraina bisa masuk organisasi itu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Senin (9/5) bahwa diperlukan beberapa dekade sebelum Ukraina menjadi anggota Uni Eropa. Selama pidatonya di parlemen Uni Eropa, ia menyarankan agar Ukraina mempertimbangkan untuk bergabung dengan “komunitas Eropa paralel” untuk sementara.
“Kita semua tahu betul bahwa proses untuk mengizinkan [Ukraina] bergabung memang akan memakan waktu beberapa tahun, mungkin beberapa dekade,” kata Macron dilansir BBC.
Tuntutan utama dari Ukraina sejak awal invasi Rusia telah mempercepat proses untuk memasukkan mereka ke dalam Uni Eropa. Namun, meskipun negara-negara barat telah membantu mereka dengan amunisi dan dana, keanggotaan UE masih tetap menjadi mimpi yang dibuat-buat.
“Itulah kebenarannya, kecuali jika kita memutuskan untuk menurunkan standar aksesi. Dan memikirkan kembali persatuan Eropa kita,” tambahnya saat berbicara tentang invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina.
Ada pembicaraan tentang percepatan proses keanggotaan tetapi tampaknya tidak mungkin mengingat catatan masa lalu UE. Macron bersikeras bahwa pengenalan organisasi paralel lain dapat menjadi “cara menjangkar negara-negara yang secara geografis berada di Eropa dan berbagi nilai-nilai.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta pertimbangan khusus dari UE dan pihak berwenang Ukraina menyerahkan bagian kedua dari aplikasi mereka pada hari Senin.
Namun, keanggotaan Uni Eropa umumnya diberikan dengan mengingat sejumlah faktor seperti status ekonomi dan global negara-negara tersebut tetapi mengingat konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, ada sedikit kemungkinan bahwa Uni Eropa dapat memutuskan untuk memperlakukan ini sebagai situasi khusus. (Nto)