Indonesiainside.id, Jakarta – Jurnalis atau wartawan memiliki posisi strategis dalam menyampiaikan informasi dan kebenaran. Wartawan juga memiliki peran penting untuk menjadi perekat sekaligus sebagai pemersatu.
Peran inilah yang harus dijaga agar informasi yang disampaikan tidak menjadi bias. Terlebih yang terkait dengan fakta dan kebenaran. Jika tujuannya untuk menjadi pemersatu, perekat, dan mencerdaskan, maka para jurnalis atau wartawan harus berkomitmen pada nilai integritas, amanah, jujur dan mengedepankan verifikasi atau tabayun.
Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) punya pandangan sama mengenai pentingnya tabayun di kalangan para wartawan dalam menyajikan setiap informasi kepada khalayak. Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan silaturahmi sejumlah jurnalis muslim dari berbagai media, Selasa (10/5/2022). Silaturahmi berlangsung di kediaman UBN di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Pada kesempatan tersebut, UBN memberikan wejangan terkait posisi strategis jurnalis. Menurut UBN, seorang jurnalis dapat berperan membersihkan kotoran-kotoran informasi.
“Posisi antum ini positioning. Strategis dalam menjaga umat dari perpecahan,” ungkap UBN.
Untuk mencegah perpecahan di kalangan umat, UBN menekankan pentingnya bertabayun dan menjaga silaturahmi.
“Perpecahan itu terjadi di mana saja. Bukan hanya antum (jurnalis), di tingkat ulama juga terjadi,” kata UBN.
Dijelaskan UBN, bersilaturahmi merupakan perkara penting yang diperintahkan Allah. Bahkan memutuskan tali silaturahmi adalah salah satu dosa besar selain berzina.
Untuk itu, UBN mengapresiasi langkah sejumlah jurnalis muslim yang melakukan silaturahmi ke ulama. UBN berharap silaturahmi ini terus dilanjutkan di luar momen Idul Fitri.
“Silaturahmi media merupakan bentuk bertaqarub. Perintah Allah. Di antara perintah Allah adalah bersilaturahim,” jelas alumni Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini.
Mencegah perpecahan dinilai UBN bukan perkara mudah. Dibutuhkan kedewasaan, dibutuhkan kelapangan hati menyikapi perbedaan.
“Koreksi diri saja. Kalau kita sebagai perekat, jika masih mudah memecah yang tidak bisa akan menyatukan,” ujar UBN. (Aza)