Indonesiainside.id, Jakarta – Dampak perang Ukraina bakal lebih buruk dari yang dibayangkan. Bahkan, Kanselir Jerman Olaf Schultz menilai efek negatifnya bisa sampai seabad atau seratus tahun.
“Ukraina harus menghadapi konsekuensi hingga 100 tahun melawan akibat perang ini,” ujar Kanselir Jerman, Olaf Schultz.
Dia kemudian mengungkit perang dunia kedua dan mengatakan, warga di Jerman saat ini masih menghadapi dampak bom Perang Dunia II, dengan ditemukan dan dijinakkan bom-bom yang tersisa dari perang tersebut.
“Kita semua tahu bahwa perang seperti itu memiliki konsekuensi jangka panjang,” kata Kanselir Jerman, Olaf Schultz.
Dia juga meminta negara-negara Barat untuk bekerja sama membangun kembali Ukraina setelah perang.
Dampak perang Ukraina sekarang dapat dilihat di seluruh dunia dengan naiknya harga makanan, minyak dan gas serta bahan mentah.
Menurut laporan terbaru, sekitar 13 juta orang Ukraina telah mengungsi, dan lebih dari 5 juta telah meninggalkan negara itu, sedangkan sisanya telah pindah ke bagian lain negara itu.
Dinas intelijen militer Inggris, mengklaim kehadiran kapal-kapal logistik Rusia di barat Laut Hitam terancam, namun memprediksi Moskow akan menguasai wilayah barat laut, Laut Hitam.
Bersamaan dengan berlangsungnya perundingan damai delegasi Rusia dan Ukraina, Inggris mengklaim berlanjutnya pertempuran pasukan dua negara di pulau selatan Ukraina.
Sementara itu, Dinas Intelijen Pertahanan Inggris, Rabu (11/5) di akun Twitternya memposting, “Pertempuran di pulau Zmiinyi yang juga dikenal sebagai Pulau Ular, terus berlangsung dan Rusia berusaha memperkuat pangkalannya di sana.”
“Ukraina dengan drone-drone Bayraktar buatan Turki, menyerang sistem pertahanan udara Rusia, dan kapal-kapal logistik negara itu. Setelah pasukan Angkatan Laut Rusia mundur ke Krimea, karena kehilangan salah satu kapalnya, kapal-kapal logistik Rusia, di barat Laut Hitam, saat ini minim perlindungan,” imbuhnya dilansir Parstoday.
Dinas Intelijen Pertahanan Inggris menyebutkan, Rusia sekarang memperkuat pasukannya di Pulau Zmiinyi, namun di sisi lain memberikan peluang lebih besar ke Ukraina, untuk menyerang.
Menurut Dinas Intelijen Pertahanan Inggris, jika Rusia berhasil memperkuat posisinya di Pulau Zmiinyi, dengan menempatkan rudal jelajah strategis dan pertahanan pantai, maka ia akan mampu menguasai wilayah barat laut, Laut Hitam.(Nto)