Indonesiainside.id, Jakarta – Remaja pelaku penembakan massal di SD Robb, Uvalde, Texas, diduga membeli dua senapan serbu pada hari ulang tahunnya dan mengirim beberapa pesan mengerikan di Instagram hanya beberapa jam sebelum pembantaian.
Salvador Ramos (18), melepaskan tembakan di sebuah sekolah dasar Texas, menewaskan sedikitnya 19 anak-anak dan dua orang dewasa. Terakhir kemudian dikonfirmasi neneknya meninggal dunia setelah kritis ditembak Ramos.
Menurut beberapa orang yang mengetahui, pelaku Salvador Ramos digambarkan sebagai “pendiam” dan tidak banyak bersosialisasi. Namun, seorang wanita muda yang bekerja dengannya di Wendy’s hingga Maret, menyebut sifat Ramos agresif.
“Dia kadang-kadang akan sangat kasar terhadap gadis-gadis itu, dan salah satu juru masak, mengancam mereka dengan bertanya, ‘Apakah Anda tahu siapa saya?’ Dan dia juga akan mengirim SMS yang tidak pantas kepada para wanita,” kata mantan rekan kerja yang tidak ingin namanya disebutkan.
Ramos terlebih dulu menembak neneknya, lalu menabrakkan mobilnya di dekat Sekolah Dasar Robb di Uvalde. Polisi mengejarnya saat dia berlari ke sekolah dengan pistol dan mungkin senapan, kata pejabat Texas.
“Begitu dia masuk ke sekolah, dia mulai menembak anak-anak, guru, siapa pun yang menghalangi jalannya, dia menembak semua orang,” kata juru bicara Departemen Keamanan Publik Texas, Letnan Chris Olivarez.
Sebelum akhirnya, Ramos pun ditembak mati oleh petugas keamanan setempat.
Akun Instagram Ramos dihapus tak lama setelah Gubernur Texas Greg Abbott mengidentifikasi dia sebagai pelaku penembak massal. Instagram itu menampilkan foto senjata api semi-otomatis—serta selfie seseorang yang sangat mirip dengan foto pembunuh yang dibagikan oleh Departemen Keamanan Publik Texas.
Akun tersebut memposting gambar tiga hari lalu dengan memajang dua senapan, yakni senapan otomatis AR-15 dengan magasin berkapasitas tinggi.
Senator Negara Bagian Texas Gutierrez mengatakan kepada CNN bahwa Ramos, yang baru berusia 18 beberapa hari yang lalu, membeli dua senapan serbu pada hari ulang tahunnya. Tidak jelas apakah senapan itu yang digunakan dalam pembantaian hari Selasa.
The Daily Dot melaporkan bahwa seorang teman Instagram Ramos membagikan tangkapan layar dengan outlet berita yang dikirim Ramos menunjukkan tanda terima untuk senjata yang dia beli dari Daniel Defense, penjual senjata online.
John Morales, yang tinggal bersebelahan dengan nenek dari pihak ayah Ramos, mengatakan kepada The Daily Beast bahwa Salvador Ramos biasa memainkan game first-person shooter Call of Duty dengan putra Morales yang berusia 15 tahun. (Nto)