Hati sepertiga penduduk dunia, dengan lebih dari satu miliar orang, mendambakan untuk mengunjungi Rumah Suci Allah SWT. Yaitu Baitullah di Makkah Al-Mukarramah.
Allah SWT telah menjadikan Baitullah sebagai tempat yang paling suci di bumi ini. Berziarah ke Makkah paling mulia juga ditetapkan pada bulan haram, terutama pada Zulqa’dah dan Zulhijjah. Dan tibalah kita pada bulan yang mulia ini, disebut juga bulan haji.
Yaitu bulan atau musim haji, di mana 1 juta ummat Islam diizinkan berziarah ke Baitullah sekaligus untuk menjalankan ibadah haji, rukun Islam yang kelima. Selain haji, ada banyak tempat-tempat bersejarah di Makkah dan Madinah, patut kita kunjungi. Namun jika tak terjangkau, minimal kita tahu sebagai penguat nikmatnya iman.
Tak hanya masjid-masjid bersejarah, di tanah Makkah juga berdiri sebuah bangunan yang merupakan rumah tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Lokasinya sekitar 200 meter dari Marwa, Masjidil Haram. Ukurannya tidak begitu besar, hanya 10×18 meter.
Bangunan sederhana tersebut dulunya merupakan rumah Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW. Orang-orang menyebut bangunan tersebut sebagai Rumah Maulid. Rumah Maulid sekarang difungsikan sebagai Gedung Perpustakaan namun sering ditutup untuk menghindari terjadinya perilaku seperti perbuatan syirik dari sebagian jamaah berupa coretan dengan menuliskan nama dan lainnya di dinding-dinding bangunan.
Rumah kelahiran Nabi SAW diubah menjadi perpustakaan dengan nama Perpustakaan Makkah Al-Mukarramah. Rumah kelahiran Nabi SAW terletak di Sya’ab Bani Hasyim dahulu kala dan sekarang bernama Sya’ab Ali, dekat Masjidil Haram di sebelah timurnya, di mana di luar Masjidil Haram dari sisi Bab al-Salaam dapat melihat rumah yang menjadi bangunan perpustakaan.
Ada pula rumah Imam Ali dan rumah ayahnya Abi Thalib. Terletak di Shaab Bani Hashem, yang kemudian dinamai Shaab Ali. Ini adalah rumah yang dipeluk Rasulullah ketika dia pindah ke pangkuan pamannya Abu Thalib. Rumah itu terletak di sebelah timur Haram al-Sharif pada jarak satu setengah kilometer. Kini bangunannya menjadi sekolah yang disebut Madrasah An-Najah.
Terdapat pula rumah Sayyidah Khadijah ra, yang menyaksikan kelahiran putri Rasulullah SAW, Fatimah al-Zahra Ra. Rumah ini disebut Dar Al-Hijrah. Ini adalah rumah yang menyaksikan kasus pertama penebusan dalam Islam pada hari Imam Ali menebus Nabi, di mana dia tinggal di tempat tidurnya untuk bertahan hidup.
Rumah ini terletak di tengah Wadi Ibrahim, di seberang Al-Masaa di (Al-Qashashia), pada jarak setengah kilometer. Di rumah ini didirikan sekolah penghafal Al-Qur’an.
(Aza/ Haramain Info/ amrkhaled.net)