Indonesiainside.id, Jakarta – Sebanyak 19.935 jamaah haji Indonesia telah tiba di Madinah, Arab Saudi, sejak pemberangkatan perdana pada 4 Juni 2022. Saat ini, jamaah yang berangkat paling awal mulai bergerak memasuki Kota Makkah secara bertahap.
Masa operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443H/2022 telah memasuki hari ke-8. Mulai hari ini, jamaah haji yang masuk kloter awal akan diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan umrah wajib dengan mengambil miqat di Zulhulaifah atau yang lazim disebut dengan nama Bir Ali atau Abyar Ali.
Setelah sampai Makkah dan selesai melaksanakan umrah wajib, jamaah akan melanjutkan aktivitas ibadah lainnya yang bersifat Sunnah sampai menjelang pelaksanan wukuf dan rangkaian ibadah haji lainnya.
“Karena, mengingat waktu pelaksanaan puncak ibadah haji masih lama dan cuaca yang cukup panas, kami mengimbau kepada seluruh jamaah untuk tetap menjaga kesehatan sebaik-baiknya,” kata Juru bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, Akhmad Fauzin di asrama haji Pondok Gede – Jakarta, Ahad (12/06/2022).
Tahun ini pemerintah menyediakan akomodasi yang seluruhnya berada di wilayah markaziyah yaitu wilayah yang berada di sekitar Masjid Nabawi dengan jarak paling jauh 600 meter. Akomdasi tersebut berada di bagian yang lazim disebut:
– Markaziyah Janubiyah yang artinya berada di sebelah selatan Masjid Nabawi;
– Markaziyah Syimaliyah yang artinya berada di sebelah utara Masjid Nabawi; dan
– Markaziyah Ghorbiyah yang artinya berada di sebelah barat Masjid Nabawi.
Pemerintah juga menempatkan petugas-petugas haji di wilayah tersebut dengan nama Sektor Reguler yang setiap saat siap melayani jemaah, dengan pembagian 3 Sektor Reguler.
Fauzin menjelaskan, beberapa fasilitas akomodasi yang disiapkan untuk kenyamanan jamaah selama berada di Madinah. “Perlu kami sampaikan bahwa di setiap akomodasi tersedia fasilitas kamar tidur jamaah dengan kamar mandi di dalam; ruang makan; Petugas kebersihan; Petugas keamanan akomodasi; dan Air mineral 1 liter per orang setiap harinya.
Imbauan lainnya yang agar diperhatikan untuk jamaah yang sudah berangkat dan akan berangkat untuk mengingat dengan jelas nomor akomodasi.
“Yang penting kami sampaikan adalah mengingat situasi lingkungan di sekitar Masjid Nabawi hampir seluruhnya sama, maka kami mengimbau kepada jamaah untuk benar-benar mengingat nomor akomodasi, mengingat arah dan akses keluar masuknya bila perlu dicatat,” imbuhnya.
Fauzin mengatakan bahwa akomodasi jamaah di Madinah adalah hotel, untuk itu jamaah diimbau untuk dapat menjaga kebersihan kamar dan ruangan lain.
“Jamaah hendaknya membuang sampah pada tempatnya, tidak memasak di dalam kamar, tidak merokok di kamar tidur, tidak membuat jemuran di kamar dan mematuhi tata tertib yang ada di setiap akomodasi.
Menyimpan barang berharga di tempat yang di sediakan dan tidak segan-segan untuk bertanya dan berkonsultasi dengan petugas kloter dan sektor jika mendapatkan kesulitan,” paparnya.
Dia juga menyampaikan untuk membantu dan memudahkan jemaah, pemerintah menyediakan petugas yang berada di Sektor Khusus Masjid Nabawi.
“Petugas ditempatkan setiap saat di titik-titik sekitar Masjid Nabawi dan di Raudhah bagi petugas wanita. Keberadaan mereka siap mengamankan dan memberikan informasi serta mengantar jemaah yang tersesat menuju tempat akomodasinya. Maka dari itu, kami harap jemaah tidak segan untuk bertanya kepada petugas”, terangnya. (Aza)