Indonesiainside.id, Jakarta – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) diserbu mahasiswa asing. Sampai hari ini, sudah ada 1.173 calon mahasiswa dari 60 negara yang mendaftar ke UMY. Sementara kuota yang disediakan untuk mahasiswa asing per tahun akademik hanya 40 orang.
“Sampai hari ini ada 1.173 calon mahasiswa dari 60 negara yang ini menjadi catatan sangat baik bagi UMY sendiri sehingga kami berniat untuk bisa bekerja sama dengan para duta besar negara terkait,” ungkap Kepala Kantor Kerja Sama Internasional UMY, Yordan Gunawan, dipantau di laman resmi Muhammadiyah, Jumat (17/6).
Yordan menyebut banyaknya calon mahasiswa asing itu menjadi PR tersendiri bagi UMY. PR itu mengingat kuota yang disediakan untuk mahasiswa asing per tahun akademik hanya 40 orang saja. Atas antusiasme ini, UMY bakal meningkatkan kuota menjadi 50-60 orang. Sebab untuk calon mahasiswa domestik di UMY ada sekira 50 ribu orang dan yang diterima hanya 4 ribu orang.
Selain menambah kuota mahasiswa asing, UMY memiliki solusi lain bagi 1.173 calon mahasiswa asing itu dengan cara melakukan sharing kepada Kantor Urusan Internasional di setiap Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA).
“Misalkan UM Surabaya atau kampus-kampus PTMA yang bagus dan siap, maka bisa bikin satu atau dua scholarship untuk mahasiswa asing, bahkan ternyata sampai Universitas Muhammadiyah Maluku Utara juga sudah menyiapkan program itu dan rata-rata adalah mahasiswa dari Thailand,” katanya usai acara UMY & Ambassadors Gathering bersama duta besar dan atase dari 18 negara sahabat di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
Acara dengan para duta besar itu, kata Yordan, adalah usaha sinergis untuk mengakomodasi para calon mahasiswa asing, sebab ternyata para mahasiswa asing itu tidak hanya dari kelompok ekonomi bawah dan negara berkembang, tapi banyak juga dari mereka yang berasal dari negara maju dan mandiri secara ekonomi.
Hal ini, kata Yordan menjadi salah satu bukti bahwa Muhammadiyah telah mengalami akselerasi agenda Internasionalisasi Muhammadiyah yang itu tidak hanya bermanfaat dan membawa maslahat bagi Muhammadiyah saja, tetapi juga bagi nama baik Indonesia di dunia internasional.
“Artinya ini tidak sekadar Muhammadiyah yang dilihat, mereka, tidak sekadar UMY, tapi juga Indonesia secara keseluruhan bahwa bisa kok Indonesia melakukan internasionalisasi dan membuat kampus-kampus itu menjadi semakin internasional dengan hadirnya para mahasiswa-mahasiswa dari berbagai negara,” pungkasnya. (Aza)