Indonesiainside id, Makkah – Jamaah haji Indonesia diminta agar menghindari kepadatan pada pelaksanaan shalat Jumat perdana di Masjidil Haram. Terlebih lagi, jamaah haji dari berbagai negara sudah tiba juga di Makkah sebagaimana jamaah haji dari Indonesia.
Ada beberapa kiat agar jamaah tidak terjebak desak-desakan di tengah kepadatan para jamaah haji dari berbagai negara. Di antaranya, jamaah haji Indonesia di minta datang lebih awal sekitar 1 hingga 2 jam sebelum pelaksanaan shalat Jumat.
Kedua, jamaah haji Indonesia diminta berdiam di Masjidil Haram 1-1,5 jam setelah pelaksanaan shalat Jumat. Dengan begitu, jamaah bisa lebih tenang dan tidak berdesak-desakan di tengah gelombang manusia yang memadati Masjidil Haram. Di lain sisi, risiko terlepas dari rombongan atau tersesat di jalan juga bisa diminimalisir.
Kapala Seksi Transportasi Daker Makkah, Asep Subhana mengimbau jemaah yang akan melaksanakan shalat Jumat agar lebih dini menuju Masjdil Haram.
“Mengingat jemaah negara-negara lain sudah memasuki kota Makkah, diimbau kepada jemaah agar lebih awal ke Masjidil Haram, menghindari adanya kepadatan jemaah,” kata Asep ke Media Center Haji (MCH) di Makkah, dipantau di laman resmi Kemenag, Jumat (17/6/2022).
“Selain itu, kita sudah siapkan di seluruh rute yang ada, 29 bus shalawat yang tersebar di masing-masing rute,” sambungnya.
Kepada jemaah, Asep meminta, sebelum dan sesudah shalat Jumat, diimbau jemaah yang akan shalat Jumat di Masjdil Haram agar menaiki bus di masing-masing halte 1-2 jam sebelum azan berkumandang.
“Begitu juga saat selesai shalat, diimbau seluruh jemaah haji agar tidak tergesa-gesa menuju terminal mengingat panas yang terik di Kota Makkah yang siang hari mencapai 40-45 derajat,” imbau Asep.
Ia juga mengimbau, agar jemaah berdiam sejenak di masjid 1-1,5 jam, baru menuju terminal yang berangsur lengang, lalu dan selanjutnya naik bus shalawat menuju hotel masing-masing,” terangnya. (Aza/ MCH)