Indonesiainside.id, Jakarta – Jamaah haji Indonesia yang masuk gelombang kedua diimbau agar sudah memakai kain ihram sejak di Asrama Haji atau sebelum bertolak ke Tanah Suci. Selanjutnya, mereka akan mengambil miqat dan berniat ihram saat berada di atas pesawat atau sebelum mendarat di Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.
Setibanya di Bandara Jeddah, jamaah tinggal shalat sunnah ihram sebelum bergerak menuju Makkah Al-Mukarramah untuk umrah wajib yang berkaitan dengan prosesi ibadah haji. Rangkaian perjalanan jamaah haji gelombang kedua beda dengan gelombang pertama yang mendarat di Madinah. Mereka akan tinggal di Madinah terlebih dulu lalu bergerak ke Makkah setelah 8-9 hari berada di Kota Nabi tersebut.
Fase pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang kedua sudah dimulai. Jamaah berangkat dari Tanah Air menuju untuk kemudian menuju Makkah dan menunaikan ibadah umrah wajib.

“Seluruh jamaah yang masuk gelombang kedua akan mendarat di Bandar Udara King Abdul Aziz Jeddah. Mereka selanjutnya melaksanakan umrah wajib dengan mengambil Miqat Makan sejak di Embarkasi atau di dalam pesawat ketika berada sejajar dengan Qarnul Manazil atau Yalamlam atau di Bandara King Abdul Aziz Jeddah,” jelas Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin saat memberikan keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, dipantau dari laman resmi Kemenag, Ahad (19/6/2022).
Sehubungan dengan itu, Fauzin mengimbau agar jemaah dapat mempersiapkan diri dengan mandi sunnah dan memakai kain ihram sejak dari Asrama Haji. Jemaah bisa memulai niat ihram di pesawat dengan menunggu instruksi dari Ketua Kloter atau mengumumkan dari awak kabin.
“Salat sunnah ihram dapat dilaksankan setibanya di Bandara King Abdul Aziz Jeddah,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Daker Bandara Haryanto mengatakan, ada peningkatan layanan di Terminal Haji Bandara Jeddah. Yaitu, fasilitas paviliun yang lebih nyaman dan sejuk karena telah dilengkapi pendingin udara (air conditioner/AC).
Meski bangunan paviliun cukup luas dengan ukuran sekitar 40 meter x 30 meter, namun saat masuk udara di dalamnya langsung terasa sangat sejuk. Untuk membuat ruangan menjadi dingin, Pengelola Bandara Jeddah melengkapi bagian atap dengan fiber tebal yang transparan. Ini membuat jemaah nyaman karena seolah tanpa ada sekat.
Jamaah juga tidak perlu berdesakan masuk paviliun. Setiap zona dilengkapi dengan 4 paviliun. Setiap paviliun bisa menampung jemaah hingga tiga kloter. (Aza/MCH)