Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Kamis, 7 Juli 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Headline

Jika Politik Memecah Belah, Haedar: Muhammadiyah Harus Terdepan Menyatukan Bangsa

Azhar Azis
Senin, 20 Juni 2022 20:57 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir (ANTARA/HO-PP Muhammadiyah)

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir (ANTARA/HO-PP Muhammadiyah)

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Pemalang — Cita-cita luhur proses demokrasi dan sistem politik untuk menyatukan bangsa dan mensejahterakan rakyat jauh panggang dari api api. Implementasi sistem politik melalui proses Pemilihan Umum (Pemilu) justru memecah belah bangsa yang sudah mulai bersatu.

Tepatnya terjadi pada Pilpres 2014 lalu, di mana rakyat berhadap-hadapan dalam dua kubu dukungan kepada dua pasangan capres-cawapres. Ironisnya, polarisasi pokitik tersebut berlanjut pada Pilpres 2019. Menjelang Pilpres 2024 mendatang, akankan perpecahan tersebut masih berlanjut atau segera berakhir?

Dilansir Muhammadiyah.or.id, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan, kehadiran Muhammadiyah merupakan bentuk upaya dalam menjadikan khair al ummah (umat yang terbaik). Karena itu, dalam situasi apapun termasuk menghadapi potensi pembelahan akibat Pemilu 2024, Muhammadiyah berdiri paling depan menyatukan bangsa.

Haedar menjelaskan, peran besar Muhammadiyah dalam upaya penyatuan Bangsa Indonesia telah dilakukan jauh sebelum Indonesia merdeka. Dia mencontohkan, peran Kader Muhammadiyah Jenderal Besar Sudirman yang menjadi pelopor dan simbol perjuangan bangsa dalam mengusir penjajah, dan peran Ki Bagus Hadikusumo yang rela mencoret tujuh kata diubah menjadi Tauhid atau Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

Baca Juga:

Muhammadiyah Puji Langkah Indonesia Tengahi Konflik Rusia-Ukraina

Hari Idul Adha Pemerintah dan Muhammadiyah Beda, MUI: Perbedaan Jangan Jadi Perpecahan

“Inilah bentuk dari pemihakan dan kepedulian, bahkan kita menjadi bagian dari pendiri republik ini. Maka, entah 2024, atau seterusnya, kalau ada hal-hal yang retak karena politik – urusan politik, kita Muhammadiyah harus berada di depan menyatukan bangsa,” kata Haedar dalam Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah Pekalongan, Ahad (19/6) di Kompleks Muhammadiyah Boarding School (MBS) Muhammadiyah Kelegen, Pekalongan.

Haedar menghimbau seluruh warga persyarikatan supaya jangan karena urusan politik bahtera besar yang bernama Muhammadiyah menjadi retak. Lebih khusus, Haedar juga mengajak menjadikan Muktamar ke-48 Muhammadiyah – ‘Aisyiyah harus menjadi teladan bagi permusyawaratan-permusyawaratan organisasi lain, bahkan pemerintah.

“Aspirasi boleh bermacam-macam, tapi kita jaga marwah dan muruah Muhammadiyah, itu tradisi kita, itu karakter kita, itu kepribadian kita,” imbuhnya.

Muruah dan maruah Muhammadiyah menurutnya merupakan pijakan Muhammadiyah dalam menjalin relasi – silaturahmi – baik dengan sesama organisasi non pemerintah, maupun dengan pemerintah. Oleh karena itu, kritik yang disampaikan oleh Muhammadiyah melalui kader dan pimpinannya kepada pemerintah, menurut haedar bukan sebagai bentuk kebencian.

“Tidak perlu kalau diingatkan, diberi masukan itu merasa bahwa seakan-akan bahwa Muhammadiyah tidak mencintai negeri, justru mencintai negeri. Memang Muhammadiyah punya kepribadian, kadang pernyataannya resmi, ada yang pernyataannya diatur perorangan, ada juga yang kadang langsung kita kepada para pihak”. Tuturnya.

Guru Besar Sosiologi ini menyatakan bahwa, tujuan Muhammadiyah adalah ingin menciptakan negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Cita-cita luhur tersebut menjadikan Muhammadiyah selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, baik dalam bentuk pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, dan seterusnya. (Aza)

Tags: Haedar Nashirmuhammadiyahpilpres 2024politik
Berita Sebelumnya

Tata Cara dan Bacaan Shalat Jenazah

Berita Selanjutnya

Sejarah Taman Kanak-Kanak: Urgensi, Peran, dan Tujuannya

Rekomendasi Berita

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji
Headline

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

7 Juli 2022
aksi cepat tanggap
Headline

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

6 Juli 2022
Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri
Headline

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

6 Juli 2022
Pentingnya Literasi Politik Islam
Headline

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

6 Juli 2022
Dulu dan Sekarang, Pergeseran Peran Pemandu Jemaah Calon Haji di Makkah (Bagian 1)
Headline

Haji: Perjalanan Hati (1)

6 Juli 2022
Adam Muhammad, Setahun Jalan Kaki dari Inggris ke Makkah untuk Haji
Headline

Adam Muhammad, Setahun Jalan Kaki dari Inggris ke Makkah untuk Haji

6 Juli 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Pesantren Bukan Kerajaan, Kiai Lindungi Anaknya yang DPO Polda Jatim!

06/07/2022 13:36

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

06/07/2022 16:40
aksi cepat tanggap

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

06/07/2022 22:33

Risalah

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji
Headline

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

7 Juli 2022
Pentingnya Literasi Politik Islam
Headline

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

6 Juli 2022
Dulu dan Sekarang, Pergeseran Peran Pemandu Jemaah Calon Haji di Makkah (Bagian 1)
Headline

Haji: Perjalanan Hati (1)

6 Juli 2022
Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain
Risalah

4 Yang Membuat Orang Sombong: Tambahnya Harta, Ilmu dan Taat

4 Juli 2022

Berita Terkini

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

07/07/2022 08:35
aksi cepat tanggap

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

06/07/2022 22:33
Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

06/07/2022 16:40
Pentingnya Literasi Politik Islam

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

06/07/2022 16:06
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved