Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Kamis, 7 Juli 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Headline

Sejarah Taman Kanak-Kanak: Urgensi, Peran, dan Tujuannya

Azhar Azis
Senin, 20 Juni 2022 22:40 WIB
Taman kanak-kanak. Foto: Istimewa

Taman kanak-kanak. Foto: Istimewa

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

TK, taman kanak-kanak atau Raudhatul Athfal (RA) adalah lembaga pendidikan bagi anak usia prasekolah di mana menyediakan lingkungan yang sesuai bagi anak untuk bermain dan belajar keterampilan berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain.

Sejarah TK

Awal kemunculan taman kanak-kanak adalah di Skotlandia, di mana filsuf pendidikan Robert Owen membuka pembibitan untuk mengikutsertakan anak-anak pekerja wanita di pabrik-pabrik pada tahun 1816 M, kemudian dibuka pada tahun 1819 M. Oleh Wilderspin Samuel, dibuka di Londo. Pada tahun 1828, Countess Teresa membuka Kindergarten of Angels, di mana taman kanak-kanak selama periode itu menyebar di kalangan bangsawan dan kelas menengah.

Di tangan Margaret Mayer dari Jerman, ide taman kanak-kanak memasuki Amerika Serikat pada tahun 1856. Dengan berlalunya waktu, ide-ide taman kanak-kanak dan kurikulum atau filsafat studi di dalamnya bercabang dan berkembang, seperti metode Montessori muncul dan muncul pula kurikulum Reggio Emilia, yang tergantung pada penggunaan aktivitas dalam pendidikan.

Baca Juga:

Konsep Taman Kanak-Kanak: Dari Perkembangan Sosial hingga Belajar Membaca

Hepatitis Akut Serang Anak-Anak Usia 16 Tahun, Ini Gejala dan Pencegahannya

Urgensi TK

Kita mengetahui bahwa taman kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan dan pendidikan bagi anak usia prasekolah, sehingga lingkungan atau taman kanak-kanak harus dipersiapkan berdasarkan landasan pendidikan yang sehat agar dapat berperan dalam mempersiapkan anak dan menanamkan tahap awal pendidikan yang sehat. Selain itu, meletakkan dasar yang kuat, sehingga struktur yang benar dapat dibangun.

Taman Kanak-kanak terutama penting untuk menjadi lingkungan kompensasi yang menyediakan faktor-faktor yang mungkin tidak ada di semua keluarga dan berkontribusi pada pembentukan kepribadian anak. Nah, anak-anak mulai belajar untuk memperoleh keterampilan, mengumpulkan informasi, dan memulai langkah pertama kedewasaan.

Pada tahap ini, anak membutuhkan pengembangan dan konstruksi. Nah, taman kanak-kanak bekerja untuk mengembangkan aspek anak ini, karena fakta bahwa program pendidikan di taman kanak-kanak membantu pengembangkan jiwa, tubuh, pikiran dan jiwa, yang merupakan komponen dari diri manusia.

Taman Kanak-kanak juga penting untuk mempersiapkan anak memasuki tahap sekolah, serta mencegah anak dari syok saat masuk sekolah.

Apa Peran TK?

Taman kanak-kanak memegang peranan penting bagi perkembangan anak pada tingkat perkembangan sosial dan satu lagi pada tingkat perkembangan bahasa.

Taman kanak-kanak berpepran dalam perkembangan anak di tingkat sosial, karena merupakan lingkungan yang sesuai bagi mereka untuk menjalin hubungan sosial, bergaul dengan teman sebaya, belajar dan membentuk kebiasaan. TK juga membantu anak untuk membentuk kemandirian, membentuk ciri-ciri kepribadian yang khas dan kemampuan untuk membuat keputusan, serta mempelajari tata krama, perilaku, dan disiplin.

Taman kanak-kanak juga berperan dalam perkembangan bahasa anak. Biasanya anak-anak masuk taman kanak-kanak dari usia dua atau tiga tahun, tahap di mana anak sangat tergantung pada orang lain terutama orang tua. Namun, dengan memasuki taman kanak-kanak, anak mulai mengandalkan dirinya sendiri.

Langkah pertama dari kemandirian adalah kemampuan mengekspresikan diri dan keinginannya, yang menuntun untuk mengembangkan keterampilan bahasa agar dapat mengekspresikan diri. Ini dilakukan dengan bantuan sarana pendidikan menggunakan nyanyian dan gerakan.

Tujuan pendidikan taman kanak-kanak bergantung pada pencapaian yang ingin dituju untuk membentuk perilaku anak. Selain itu, sesuai dengan tujuan pendidikan sehingga perubahan yang terjadi pada perilaku anak berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari pembelajaran. Dengan catatan, perubahan itu terukur.

Tujuan TK dibagi menjadi tiga bidang utama:

1. Tujuan kognitif taman kanak-kanak

Taman kanak-kanak tergantung pada pencapaian serangkaian tujuan yang membantu perkembangan dan persiapan anak dan meletakkan batu fondasi dalam membangun kepribadian dan keterampilan dan mempersiapkannya untuk memasuki tahap sekolah. Pengetahuan mental atau kognitif untuk mencapai tahap pemahaman, kemudian realisasi , lalu imajinasi, dan akhirnya, mencapai puncak pengetahuan, yaitu kemampuan untuk mengevaluasi.

Tujuan ini juga bekerja untuk mengembangkan kemampuan anak untuk mengamati, meneliti, mengidentifikasi karakteristik dan hubungan, dan mengembangkan dan memperkaya kamus linguistik anak, serta kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dan mengembangkan perasaan memiliki.

2. Tujuan emosional TK

Tujuan emosional, beberapa pendidik menyebutnya sebagai tujuan spiritual, emosional atau emosional. Tujuan ini berkaitan dengan membangun dan mengonsolidasikan kepercayaan, kebiasaan dan tradisi. Tujuan ini merupakan faktor penting dalam membangun kepribadian anak.

Beberapa pendidik mungkin gagal atau berada dalam dilema karena mengabaikan aspek ini. Penyebabnya, tujuannya tidak terukur dan tidak dapat dievaluasi sesuai standar yang berlaku.

Tujuan ini berkaitan dengan pengembangan aspek kepercayaan diri, kemandirian, kebebasan, kemampuan untuk mengadakan diskusi, dan menggunakan argumen. Selain itu, bertujuan untuk mengembangkan aspek perasaan, baik yang ada di sekitar kita seperti orang atau benda, keindahan, imajinasi, dan kreativitas.

3. Tujuan Keterampilan TK

Keterampilan adalah tujuan yang dapat disebut sensorik-kinetik. Tujuan ini berkaitan dengan pengembangan kompatibilitas mental dan saraf, serta kompatibilitas motorik, visual, kinestetik dan pendengaran, dan bekerja untuk mengembangkan keterampilan menulis dengan mengembangkan keterampilan tangan-mata. koordinasi, serta mengembangkan keterampilan anak dalam kemampuan merasakan lingkungan sekitar dan berinteraksi dengannya. Seperti mengembangkan kemampuan menggunakan alat-alat di sekitarnya dengan aman, mengembangkan kemampuan motorik anak melalui simulasi dan peniruan, dan berusaha mengembangkan kemampuan motorik anak. imajinasi anak dan melepaskan kreativitasnya sambil berusaha mengarahkannya. (Aza)

Tags: Anak-AnakSejarah TKTaman Kanak-kanakUrgensi
Berita Sebelumnya

Jika Politik Memecah Belah, Haedar: Muhammadiyah Harus Terdepan Menyatukan Bangsa

Berita Selanjutnya

Rahasia di Balik Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar

Rekomendasi Berita

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji
Headline

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

7 Juli 2022
aksi cepat tanggap
Headline

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

6 Juli 2022
Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri
Headline

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

6 Juli 2022
Pentingnya Literasi Politik Islam
Headline

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

6 Juli 2022
Dulu dan Sekarang, Pergeseran Peran Pemandu Jemaah Calon Haji di Makkah (Bagian 1)
Headline

Haji: Perjalanan Hati (1)

6 Juli 2022
Adam Muhammad, Setahun Jalan Kaki dari Inggris ke Makkah untuk Haji
Headline

Adam Muhammad, Setahun Jalan Kaki dari Inggris ke Makkah untuk Haji

6 Juli 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Pesantren Bukan Kerajaan, Kiai Lindungi Anaknya yang DPO Polda Jatim!

06/07/2022 13:36

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

06/07/2022 16:40
aksi cepat tanggap

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

06/07/2022 22:33

Risalah

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji
Headline

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

7 Juli 2022
Pentingnya Literasi Politik Islam
Headline

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

6 Juli 2022
Dulu dan Sekarang, Pergeseran Peran Pemandu Jemaah Calon Haji di Makkah (Bagian 1)
Headline

Haji: Perjalanan Hati (1)

6 Juli 2022
Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain
Risalah

4 Yang Membuat Orang Sombong: Tambahnya Harta, Ilmu dan Taat

4 Juli 2022

Berita Terkini

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

07/07/2022 08:35
aksi cepat tanggap

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

06/07/2022 22:33
Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

06/07/2022 16:40
Pentingnya Literasi Politik Islam

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

06/07/2022 16:06
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved