Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin memerintahkan tentara Rusia untuk menekan lebih dalam ke Donbas setelah kemenangan Rusia di Lysychansk.
Kota itu adalah kota besar terakhir di wilayah Luhansk di tangan Ukraina. Dengan jatuhnya Lysychansk, Rusia memiliki kendali atas wilayah Luhansk Ukraina. Pernyataan terbaru Putin berarti bahwa tidak akan ada penghentian pertempuran di wilayah Donbas Ukraina.
“Unit militer, termasuk kelompok Timur dan kelompok Barat, harus melaksanakan tugas mereka sesuai dengan rencana yang telah disetujui sebelumnya,” kata Putin.
“Saya berharap semuanya akan berlanjut ke arah mereka seperti yang terjadi di Lugansk sejauh ini.”
Rusia menyerang tetangganya Ukraina pada 24 Februari. Setelah dipukul mundur dari ibukota Ukraina, Kyiv, Rusia memusatkan senjatanya di wilayah Donas. Separatis pro-Rusia di Donbas telah lama menikmati dukungan dari Rusia.
Tentara Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka mundur dari Lysychansk untuk menyelamatkan nyawa pasukannya setelah kalah jumlah dan persenjataan oleh pasukan Rusia di sana.
Namun dalam dorongan simbolis untuk Ukraina, bendera Ukraina dikibarkan di Pulau Ular, sebuah singkapan berbatu di Laut Hitam, setelah Rusia menarik diri dari wilayah strategis penting Ukraina pekan lalu.
Penaklukan Moskow atas Lysychansk — satu minggu setelah tentara Ukraina juga mundur dari kota tetangga Severodonetsk — membebaskan pasukan Rusia untuk maju ke Kramatorsk dan Sloviansk di Donetsk.(Nto)