Indonesiainside.id, Jakarta – Ukraina pada Selasa (12 Juli) mengklaim telah menghancurkan gudang senjata Rusia dengan rentetan tembakan roket dan rudal di bagian selatan negara itu.
Pejabat militer Ukraina mengatakan bahwa serangan di wilayah Kherson menghancurkan artileri, kendaraan lapis baja “dan gudang amunisi di Nova Kakhovka”.
Di sisi lain, pihak berwenang Rusia di kota itu menuduh bahwa serangan Ukraina merusak infrastruktur sipil dan menewaskan sedikitnya tujuh orang.
Vladimir Leontiev, yang merupakan kepala pemerintahan kota yang didukung Moskow, mengatakan di media sosial: “Gudang-gudang dihantam, begitu juga toko-toko, apotek, pompa bensin, dan bahkan sebuah gereja.”
Dalam pengumuman terpisah, intelijen militer Ukraina mengatakan bahwa pasukannya telah membebaskan lima tawanan dalam “operasi khusus” di Kherson, termasuk seorang prajurit militer dan mantan perwira polisi. Militer tidak menentukan kapan.
Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa ketepatan serangan itu menunjukkan bahwa pasukan Ukraina menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) multi-peluncuran yang dipasok AS, atau HIMARS, untuk menghantam daerah itu.
Ekaterina Gubareva, yang merupakan wakil kepala otoritas pro-Rusia di Kherson juga mengatakan hal yang sama. Seperti dikutip kantor berita, Gubareva mengatakan bahwa Ukraina telah menggunakan sistem artileri presisi jarak jauh yang dipasok oleh Amerika Serikat dalam serangan di Nova Kakhovka.
Tentara Ukraina selama beberapa minggu telah melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali Kherson, yang direbut oleh pasukan Rusia pada awal invasi ke Ukraina.
Kantor berita Tass yang berbasis di Rusia mengungkapkan cerita yang berbeda. Dilaporkan bahwa ledakan di Nova Kakhovka tampaknya merupakan ledakan fasilitas penyimpanan pupuk mineral.
Laporan lebih lanjut menyebutkan bahwa pasar, rumah sakit dan rumah rusak dalam ledakan. Dapat dipahami bahwa beberapa bahan dalam pupuk dapat digunakan untuk amunisi. (Nto)