Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Jumat, 19 Agustus 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Kisah Kehidupan Ribuan Taruna yang Hancur Gara-Gara Dituduh Terlibat Kudeta Turki

Eko Pujianto
Sabtu, 16/07/2022 10:17
Pasukan militer memblokade jalanan di Turki saat aksi kudeta 2016 - Twitter

Pasukan militer memblokade jalanan di Turki saat aksi kudeta 2016 - Twitter

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Berlin – Upaya kudeta 2016 di Turki secara drastis mengubah kehidupan banyak taruna militer yang sama sekali tidak memahami ada apa di balik peristiwa itu. Di antaranya adalah beberapa taruna yang kini terpaksa harus tinggal di Jerman karena ketakutan jadi sasaran pemerintah Turki.

Mereka kini menceritakan tentang pengalamannya atas peristiwa kelam 6 tahun lalu.

Seperti diketahui, 15 Juli menandai ulang tahun keenam percobaan kudeta di Turki . Pada 15 Juli 2016, sebagian besar taruna militer menduduki Jembatan Bosphorus di Istanbul. Tapi di sisi lain masih ada sebagian lagi taruna yang bisa digerakkan. Ribuan orang berkumpul di sana pada saat yang bersamaan, lalu tiba-tiba ada tembakan. 34 orang kehilangan nyawa.

Latar belakang apa yang terjadi malam itu masih belum jelas. Sejauh ini belum ada penyelidikan internasional yang independen. Hanya ada versi pemerintah, yang menimbulkan banyak pertanyaan. Namun, jelas bahwa taruna khususnya harus membayar mahal.

Baca Juga:

Pengamat Sebut Kudeta Gagal Turki Untuk Memberangus Oposisi

Riset: Turki Menjadi Negara Paling Dermawan

Setelah malam itu, 16.409 dari mereka diberhentikan dengan dekrit, surat perintah penangkapan juga dikeluarkan untuk 6.835 taruna, dan 352 orang di antaranya bahkan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Presiden Recep Tayyip Erdogan hingga kini masih menuduh mereka sebagai anggota organisasi terlarang, tuduhan yang ditujukan kepada Gerakan Gulen. Presiden Erdogan menuduh kelompok yang dipimpin oleh Fethullah Gülen, yang tinggal di pengasingan di AS , berada di balik upaya kudeta dan sejak itu mengklasifikasikannya sebagai organisasi terlarang.

Taha Ihsan Cetin salah seorang taruna militer yang eksodus ke Jerman sejak 2019 dan sebelumnya merupakan mahasiswa di Angkatan Udara di Yalova dekat Istanbul malam itu. Dia mengatakan bahwa ada banyak hal yang terjadi di markas mereka hari itu.

“Panglima AU saat itu, Abidin Nal, mengunjungi pangkalan kami. Latihan itu dibatalkan hari itu,” kata Cetin. “Kemudian kami mengetahui bahwa Nal memerintahkan ini agar kami tidak lelah,” kata pemuda berusia 28 tahun itu seperti dilansir FR.de, Jumat (15/7).

Menjelang malam para taruna TNI AU dikabarkan telah menerima perintah untuk berkumpul di lapangan untuk melakukan pelatihan. “Senjata G3 dibagikan, tetapi tanpa amunisi,” kata Cetin.

“Mereka yang namanya disebut harus naik bus dan dibawa pergi. Saya beruntung karena nama saya tidak disebut pada awalnya,” kata Cetin.

Namun, Dia kemudian harus naik salah satu bus. “Masing-masing dari kami mendapat tiga peluru untuk senjata kami.” Sebelum busnya pergi, supervisornya menahan laju bus dan meminta agar beberapa siswa termasuk Cetin agar tetap tinggal di pangkalan malam itu.

“Rupanya Dia mulai curiga,” kata Cetin.

Cetin mengatakan bahwa malam itu Dirianya menelepon teman-temannya yang dibawa ke jembatan. “Mereka memberi tahu kami bahwa mereka terlibat kekacauan dengan massa,” kata Cetin.

Akibatnya, dua taruna militer meninggal di sekitar jembatan. Termasuk sahabatnya yang jadi korban massa. Foto-foto Murat Tekin dan taruna lainnya yang berlumuran darah beredar di seluruh dunia pada saat itu.

Setelah kejadian, Taha Cetin dan semua taruna lainnya tidak boleh meninggalkan markas mereka di Yalova selama beberapa hari ke depan. Mereka diinterogasi selama sepuluh hari dan kemudian dibebaskan. Cetin lantas melanjutkan kuliah di bidang bisnis.

Namun, pada 2018 Cetin kemudian ditangkap dan didakwa dengan pelanggaran teroris dan percobaan kudeta. Dia dibawa ke Penjara Silivri dan dibebaskan tujuh bulan kemudian. Setelah bebas Dia memutuskan untuk pergi dari Turki.

“Saya takut karena mereka juga bisa menghukum saya dengan hukuman penjara seumur hidup,” kata pria berusia 28 tahun itu.

Kini Cetin tinggal di sebuah rumah pengungsi di North Rhine-Westphalia, Jerman.

Kelompok taruna Yalova lainnya ada juga yang menceritakan, bahwa sebelum kudeta dirinya dibawa ke Ankara. Di sana mereka diinformasikan bahwa akan mengikuti latihan terjun payung.

“Kami berada di barak tentara pada malam kudeta dan melihat berita di televisi bahwa ada percobaan kudeta,” kata Mer-Faruk Karabey kepada FR.de.

Kisah Kehidupan Ribuan Taruna yang Hancur Gara-Gara Dituduh Terlibat Kudeta Turki
mer-Faruk Karabey

Karabey mengatakan bahwa jet tempur terbang rendah di atas ibu kota malam itu. Kemudian, Karabey dan rekan-rekannya dipanggil ke mess petugas dan kemudian harus berkumpul di lapangan parade.

“Semua 142 taruna harus naik bus,” kata mantan mahasiswa militer itu.

Sementara mereka menunggu di sana, dua helikopter militer mendarat di pangkalan. Perwira tentara keluar. Atasan mereka kemudian memutuskan bahwa mereka harus dibawa pergi dengan helikopter. “Kami naik helikopter dalam kelompok kecil dan diterbangkan ke pangkalan udara Etimesgut,” kata Karabey.

Para taruna harus tinggal di sana selama seminggu. Pada tanggal 21 Juli, seorang jaksa telah menanyai beberapa taruna dan kemudian memutuskan untuk menahan para taruna. “Kami dibawa pergi dengan borgol,” kata Karabey. “Sementara beberapa dari kami dibawa ke gimnasium, beberapa harus pergi ke kamp tenda di sebelah Penjara Sincan Ankara.”

Pria berusia 20 tahun itu mengatakan bahwa dia menghabiskan tahanan polisinya pertama di tenda dan kemudian di gedung olahraga.

“Kondisinya sangat mengerikan. Ada sedikit sekali jatah untuk makan atau minum. Anda harus menunggu tiga hingga empat jam untuk toilet,” kata Karabey.

Setelah tujuh hari dalam tahanan polisi, dia dan beberapa taruna lainnya dibawa ke hadapan hakim. “Sidang berlangsung kurang dari satu menit. Dia telah mengeluarkan surat perintah penangkapan dan kami dibawa ke penjara dari sana.”

Karabey juga dituduh melakukan percobaan kudeta dan terorisme. Enam setengah bulan kemudian dia dibebaskan sementara.

Bebas dari penjara atas tuduhan yang tidak dimengertinya, kini Karabey dan beberapa temannya mengungsi ke Yunani dan kemudian ke Jerman. Pria berusia 26 tahun itu tinggal di sebuah kamp pengungsi di Baden-Württemberg. (Nto)

Tags: GulenkudetaTurki
Berita Sebelumnya

Rajapaksa Mundur, Parlemen Sri Lanka Cari Presiden Baru

Berita Selanjutnya

Hidayat Nur Wahid Wanti-Wanti Kemenag Soal Haji

Rekomendasi Berita

Babak Baru Korupsi Dana Hibah Banjir, Kejagung Tahan Empat Tersangka
Headline

Peringatan Banjir Bandang di London, Warga Diimbau Amankan Dokumen Penting

18/08/2022
Berbahaya bagi Masyarakat Umum, Ribuan Obat Tak Berizin Disita di Kabupaten Tangerang
Hukum

Berbahaya bagi Masyarakat Umum, Ribuan Obat Tak Berizin Disita di Kabupaten Tangerang

18/08/2022
Bocah Pemakan Semen dan Pasir Memprihatinkan, Dirujuk ke Dokter Spesialis Anak dan Gizi
Headline

Bocah Pemakan Semen dan Pasir Memprihatinkan, Dirujuk ke Dokter Spesialis Anak dan Gizi

18/08/2022
Serangan Fajar di Kharkiv Menyebabkan Satu Orang Meninggal dan 18 Terluka
Internasional

Serangan Fajar di Kharkiv Menyebabkan Satu Orang Meninggal dan 18 Terluka

18/08/2022
ICT Watch Peringatkan Bahaya Mengumbar Data Pribadi di Medsos
Headline

Generasi Muda Diminta Jadi Pelopor Perlindungan Data Pribadi

18/08/2022
Puan: Ketidakpastian Bayangi Indonesia
Headline

Puan: Ketidakpastian Bayangi Indonesia

18/08/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Sorry. No data so far.

Risalah

Sikap Sahabat Saat Lalai dalam Shalat
Headline

5 Jenis Ibadah Punya Kekuatan Ajaib Sembuhkan Penyakit (1): Terapi Shalat Tahajjud

14/08/2022
Ada 10 Macam Tangisan, Kebanyakan Air Mata Palsu yang Hanya Tersentuh Duniawi
Headline

Ada 10 Macam Tangisan, Kebanyakan Air Mata Palsu yang Hanya Tersentuh Duniawi

13/08/2022
Mubahalah Berefek Domino
Headline

Tak Perlu Menunggu Satu Nyawa Hilang di Rumah Pejabat

13/08/2022
Para Penjaga Neraka
Risalah

Kedalaman Neraka dan Orang-Orang yang Memasukinya

13/08/2022

Berita Terkini

Babak Baru Korupsi Dana Hibah Banjir, Kejagung Tahan Empat Tersangka

Peringatan Banjir Bandang di London, Warga Diimbau Amankan Dokumen Penting

18/08/2022 18:57
Masuk Surga Dengan Rp 25 Ribu!

Masuk Surga Dengan Rp 25 Ribu!

18/08/2022 15:19
Berbahaya bagi Masyarakat Umum, Ribuan Obat Tak Berizin Disita di Kabupaten Tangerang

Berbahaya bagi Masyarakat Umum, Ribuan Obat Tak Berizin Disita di Kabupaten Tangerang

18/08/2022 15:09
Bocah Pemakan Semen dan Pasir Memprihatinkan, Dirujuk ke Dokter Spesialis Anak dan Gizi

Bocah Pemakan Semen dan Pasir Memprihatinkan, Dirujuk ke Dokter Spesialis Anak dan Gizi

18/08/2022 15:00
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved