Indonesiainside.id, Jakarta – Menuai keuntungan besar akibat pandemi Covid-19 melalui produk vaksinnya, kini perusahaan farmasi multinasional Pfizer berencana memperbesar fasilitas penelitian virus milinya. Pfizer bakal menginvestasikan USD470 juta atau sekitar Rp 7 triliun untuk memperluas fasilitas penelitian vaksinnya sekitar 40 kilometer barat laut New York City.
Perluasan ini diharapkan bakal mampu mempertahankan keunggulannya di bidang messenger RNA, teknologi di balik inokulasi virus coronanya.
Perusahaan obat itu akan membangun gedung dan merenovasi fasilitas yang ada di kampusnya di Pearl River, New York, yang telah menjadi titik fokus untuk penelitian laboratorium yang mendorong program vaksinnya, termasuk yang untuk virus corona dalam kemitraan dengan BioNTech.
Diskusi tentang perluasan Pearl River dimulai sebelum pandemi, dan penelitian virus corona Pfizer memberi lebih banyak tekanan pada fasilitasnya. Para ilmuwan di sana bertanggung jawab untuk merancang vaksin, mengujinya pada hewan dan melakukan pemeriksaan dan analisis kualitas lainnya.
Mereka juga telah melakukan pekerjaan penelitian dan pengembangan pada vaksin Prevnar untuk pneumokokus yang berpotensi mematikan, hingga lahirnya vaksin terlaris di dunia yakni vaksin virus corona.
“Kami telah berada dalam situasi konstan kehabisan ruang,” kata Steve Bjornson, Chief Operating Officer penelitian dan pengembangan vaksin Pfizer dilansir Thenational, Selasa (26/7).
Vaksin virus corona, mendongkrak pendapatan tahunan Pfizer hingga dua kali lipat, dan menghasilkan penjualan lebih dari USD36 miliar atau Rp539 triliun pada penjualan tahun 2021 saja. Pfizer bertujuan untuk mereplikasi keberhasilan itu dengan menerapkan mRNA pada penyakit lain.
“Memperluas Pearl River akan membawa ruang laboratorium tambahan untuk mengembangkan portofolio baru vaksin mRNA yang diharapkan dapat mencegah influenza dan patogen virus lainnya,” kata Bjornson.
Ini juga akan menguntungkan proyek-proyek yang ada, seperti vaksin eksperimental Pfizer terhadap virus syncytial pernapasan, yang menggunakan teknologi yang lebih tradisional.
Dewan Pfizer menandatangani perluasan seluas 24.154 kaki persegi pada akhir Juni. Perusahaan obat, yang berkantor pusat di Manhattan, bertujuan untuk menyelesaikan pembangunan Pearl River pada kuartal pertama tahun 2026.(Nto)