Indonesiainside.id, Jakarta – Nasib pembangkit listrik terbesar kedua Ukraina nasibnya di ujung tanduk setelah pasukan yang didukung Rusia mengklaim telah menguasainya secara penuh. Ukraina sendiri memberikan pernyataan tidak jelas dan menyebut pasukannya berusaha merebutnya kembali.
Merebut pembangkit listrik tenaga batu bara Vuhlehirsk yang dibangun era Soviet di Ukraina timur akan menjadi keuntungan strategis pertama Moskow dalam lebih dari tiga minggu dalam apa yang disebutnya “operasi khusus” untuk demiliterisasi dan “mendewasakan” tetangganya.
Pasukan Pro Rusia dan tentara Rusia telah berjuang untuk membuat kemajuan yang berarti di lapangan sejak merebut kota Lysychansk, Ukraina timur, Juli ini.
Rekaman yang belum diverifikasi yang diposting di media sosial pada hari Rabu tampaknya menunjukkan anggota dari perusahaan militer swasta Wagner Rusia berpose di depan pembangkit listrik Vuhlehirsk, yang dilaporkan oleh beberapa media pemerintah Rusia – mengutip pejabat yang didukung Rusia – secara terpisah telah diserbu dan dikuasai.
Ukraina hanya mengatakan bahwa pertempuran sedang berlangsung di dua daerah terdekat. Dikatakan pada hari Senin bahwa “unit musuh” telah membuat beberapa keuntungan di sekitar pabrik.
Intelijen militer Inggris mengatakan pada hari Rabu bahwa pejuang Wagner mungkin telah berhasil membuat kemajuan taktis di wilayah Donbas di Ukraina timur di sekitar pembangkit listrik dan desa novoluhanske di dekatnya. Beberapa unit pasukan Ukraina diduga telah mundur dari daerah itu.
Rusia awalnya berusaha untuk merebut ibu kota Kyiv pada hari-hari awal invasi tetapi kemudian mundur, memfokuskan upayanya pada wilayah Donbas timur Ukraina.(Nto)