Indonesiainside.id, Riyadh – Permulaan tahun baru Islam, 1 Muharam, juga menjadi momen pergantian kain penutup Ka’bah atau Kiswah di Mekah. Kain baru itu dipasang Sabtu pagi, pada awal tahun baru Islam 1444 H.
Dulu kiswah itu diganti setahun sekali saat haji, khususnya pada pagi hari tanggal 9 Dzulhijjah setelah para jamaah berangkat ke Gunung Arafat, sebagai persiapan untuk menerima jamaah keesokan paginya, yang bertepatan dengan Idul Adha.
Bulan lalu, Presidensi Umum Dua Masjid Suci Arab Saudi mengumumkan perubahan tradisi sehingga acara tahunan akan diadakan pada malam 1 Muharram, hari pertama dalam kalender Hijriah.
Sheikh Abdulrahman Al-Sudais, presiden kepresidenan Dua Masjid Suci, mengatakan perubahan itu dibuat berdasarkan keputusan kerajaan.
Menurut Saudi Press Agency, perubahan Kiswah Sabtu pagi dilakukan oleh tim 200 teknisi Saudi dari Kompleks Raja Abdulaziz untuk Pembuatan Kiswah Ka’bah, di bawah pengawasan Sheikh Sudais.
Menggambarkan prosesnya, SPA melaporkan: “Kiswah baru terdiri dari empat sisi terpisah dan tirai pintu dipasang. Masing-masing dari empat sisi Ka’bah diangkat secara terpisah ke atas Ka’bah sebagai persiapan untuk dibuka di sisi lama. , dan memperbaiki sisi dari atas dengan mengikatnya ke bawah dan menjatuhkan ujung sisi yang lain, setelah tali sisi yang lama dikendurkan.
Dengan menggerakkan sisi baru ke atas dan ke bawah secara gerakan permanen, maka sisi lama jatuh dari bawah dan sisi baru tetap, dan proses itu diulang empat kali untuk setiap sisi sampai gaun itu selesai, kemudian sabuk ditimbang dalam garis lurus ke empat sisi dengan menjahitnya.
The Kiswa… pic.twitter.com/BOgnPr321u
— کعبۃ اللہ | Makkah (@HolyMakkah01) July 28, 2022
Ribuan jamaah menyaksikan Kiswah lama diganti dengan yang baru pada malam Tahun Baru Muslim 1444 Sabtu dini hari.
“Proses ini dimulai pertama dari sisi kelim, karena adanya talang yang memiliki lubang tersendiri di bagian atas garmen, dan setelah semua sisi terpasang, sudut-sudutnya dirapikan dengan menjahitnya dari atas.”
Teknisi di Kompleks King Abdulaziz melakukan penenunan, penjahitan dan pencetakan dengan tangan dan mesin menggunakan 47 lembar kain dan benang untuk membuat Kiswa atau Kiswah. Mesin jahit komputerisasi terbesar di dunia, dengan panjang 16 meter, melakukan proses tersebut.
Kain dijahit menjadi lima bagian yang berbeda dan dipasang pada alasnya dengan cincin tembaga. Sekitar 670 kilogram sutra mentah diwarnai hitam di kompleks itu.
Kiswah dihiasi dengan ayat-ayat Alquran yang disulam ke kain dengan 120 kilogram benang emas 21 karat dan 100 kilogram benang perak.
Biaya pembuatan Kiswa seberat 850 kilogram baru diperkirakan menelan biaya SR25 juta, atau lebih dari $6,5 juta atau Rp 96,3 miliar serta menjadikannya penutup paling mahal di dunia.(Nto)